Bukit palantar, nama tempat ini mungkin terdengar asing untuk anda yang belum pernah melakukan traveling di kota Pontianak tepatnya di desa senakin. Bukit palantar ini memang tempat yang tidak cukup diketahui oleh orang-orang di luar dari kota ngabang.
Kota Pontianak banyak potensi wisata alam namun masih belum dapat dikelola secara maksimal oleh pemerintah maupun masyarakat setempat. Salah satu wisata alam yang seharusnya dapat dikelola oleh pemerintah maupun masyarakat Tepatnya kota Pontianak, kabupaten landak, kecamatan sengah temila, desa senakin, Â yaitu adalah wisata alam bukit palantar yang mempunya beberapa keunikan hutan tropis dan permandangan yang asri dapat kita lihat dari atas bukit palantar. jarak tempuh berjalan kaki sekitar 4 km dari desa senakin hingga ke puncak bukit palantar.
Bukit palantar  ini sangat cocok untuk dijadikan tempat melakukan kegiatan kemping, dengan kondisi hutan yang masih alami, dan ditemani beberapa suara burug yang merdu, bukit palantar adalah pilihan yang tepat untuk anda yang ingin refleksi. Akan tetapi wisata alam bukit palantar ini belum di kelola oleh pemerintah maupun masyarakat.
Ada beberapa hal kemungkinan wisata bukit palantar tersebut tidak dikelola oleh pemerintah dan masyarakat setempat, kurangnnya budaya sadar wisata masyarakat/pengunjung dan lemahnya promosi, status kepemilikan lahan masih dimiliki warga.
Mungkin masayarakat disana belum mengetahui bahwa wisata alam bukit palantar tersebut mempunyai potensi wisata alam yang sangat unik, sehingga jika wisata alam tersebut dikelola dengan baik maka dapat membantu perekonomian desa tersebut.
Dalam pembangunan  wisata alam bukit palantar dimana rencana-rencana pembangunan yang harus dilakukan yaitu menyusun dan metapkan rencana pembangunan, setelah wisata tersebut sudah dibangun selanjutnya melakukan promosi destinasi wisata, memelihara wisat alam tersebut dan melestarikan daya Tarik wisatawan yang ada diwilayahnya, setelah itu menyelenggarakan bimbingan kesadaran daya Tarik masyarakat terhadap keindahan wisata alam dan mengealokasikan anggaran dana kepada desa yang berada di wilayah wisata alam tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H