Mohon tunggu...
marko septian mada
marko septian mada Mohon Tunggu... Petani - Tahap belajar

Urakng diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Minimnya SDM dalam Pengoperasian Teknologi Pertanian Mesin Penanam Tanaman Padi di Desa Senakin

13 April 2019   13:36 Diperbarui: 13 April 2019   14:42 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teknologi pertanian adalah suatu cipta, karsa, karya, untuk menghasilkan sesuatu yang lebih tinggi (produk, jasa , metode nilai tambah, kualitas, kuantitas kapasitas, dan lain sebagainya).

Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai, sumber daya alam yang tinggi di dalam bidang pertanian maupun dibidang pertambangan. Sebelum adanya teknologi pertanian, para masyarakat petani diindonesia masih menggunakan metode pertanian dengan cara tradisional, salah satu contohnya seperti membajak sawah dengan cara mencangkul, atau memakai tenaga hewan yaitu kerbau. Selain membajak sawah, sistem menanam padi pun juga masih menggunakan cara tradisional dengan cara bergotong royong dengan petani-petani yang lain.

Seiring berjalannya waktu, diciptakan teknologi pertanian yang modern supaya proses kegiatan pertanian di indoesia menjadi mudah dan dapat menghasilkan suatu kuantiitas produksi pertanian yang lebih tinggi. Akan tetapi tidak disemua daerah di indonesia yang sudah menggunakan teknologi pertanian, kenapa demikian? Faktornya adalah mahalnya harga suatu unit teknologi pertanian yang tidak dapat dijangkau oleh suatu individu kelompok petani. untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah pun mengambil solusi untuk memberikan unit teknologi pertanian kepada masyarakat petani.

Pemerintah Kabupaten Landak sudah menyediakan berbagai fasilitas teknologi pertanian tanaman padi salah satunya teknologi pertanian Mesin penanam tanaman padi atau disebut mesin Transplanter. Di desa Senakin, kecamatan sengah temila, Pemerintah hanya memberikan satu unit mesin penanam padi pada kelompok petani di desa senakin karena minimnya fasilitas teknologi tersebut mengingat mahalnya suatu unit. Akan tetapi teknologi pertanian tersebut tidak beroperasi dengan evisien dikarenakan sedikitnya SDM untuk mengoperasikan alat tersebut.

Menurut para petani disana, mereka masih belum bisa menrima teknologi pertanian tersebut karena melihat situasi lahan sawah yang tidak mendukung untuk mengoperasikan alat mesin penanam padi tersebut, karena alat tersebut tidak bisa dioperasikan di lahan yang mempunya kotakan atau petakan yang kecil-kecil. sehingga alat pertanian tersebut hanya digunakan beberapa petani yang mempunyai lahan sawah yang strategis dan mendukung untuk berlangsungnya operasi mesin penanam padi.

Yang harus dilakukan petani di desa Senakin yaitu adalah mengolah kembali lahan sawah sesuai dengan pola kemampuan teknologi pertanian agar teknologi tersebut dapat beroperasi dengan evisien dan lancar, selain itu pemerintah juga memberikan penyuluhan cara mengoperasikan teknologi pertanian tersebut kepada petani desa senakin, agar petani mempunyai wawasan dan ilmu tentang teknologi pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun