Sebanyak 600 tukang becak dan tukang ojek yang tergabung dalam komunitas  tukang becak dan tukang ojek (KoBeJek) se-kota Ambon ikut memeriahkan  HUT TNI Ke-72, di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Kamis (05/10). Kobejek  merupakan komunitas yang dibina langsung oleh Korem 151/Binaiya dibawah  binaan Kasrem 151/Binaiya, Letkol Inf Christian Pieter Sipahelut.  Â
Dengan menggunakan seragam kaos bertuliskan motto Ale Rasa Beta Rasa,  Sagu Salempang Dipata Dua, Potong di Kuku Rasa di Daging pada bagian  depan dan Bersama Rakyat TNI kuat yang tertulis pada bagian belakang  kaos, KoBeJek melaksankan defile dengan semangat dan bergerak secara  rapi memberi penghormatan kepada Irup dan tamu undangan. Â
Pemandangan  yang menarik perhatian warga masyarakat yang ikut menyaksikan Defile  pasukan TNI dan Polri memberi apresiasi yang tinggi terhadap  keikutsertaan KoBeJek dalam Defile memeriahkan HUT TNI yang jatuh setiap  tanggal 5 Oktober.  Hal ini menunjukan kemanunggalan TNI dan Rakyat  yang sangat kuat guna mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik  Indonesiam. Selepas kegiatan HUT TNI ke-72 Kepala Staf Korem  151/Binaiya Letkol Inf Christian Pieter Sipahelut menyempatkan diri  bersilaturahmi KoBeJek di Baelio Slamet Riyadi Makorem 151/Binaiya.
Dalam  acara silaturahmi tersebut Kasrem menyampaikan ucapan terima kasih  kepada Ko BeJek  yang telah berpartisipasi menyukseskan acara HUT TNI ke  -72. "Saya  mewakili pimpinan Kodam XVI/Pattimura dan atas nama  prajurit Tentara Nasional Indonesia sangat berterima kasih kepada  saudara-saudara semua yang sudah berperan aktif dalam pelaksanaan  rangkaian kegiatan HUT TNI ke-72 ini, kegiatan tersebut merupakan bentuk  dari Kemanunggalan TNI-Rakyat, "Ucap Kasrem. Ko BeJek berasal dari  Perwakilan semua pangkalan ojek dan becak yang ada di Kota Ambon.Â
 "Saudara-saudara yang saya banggakan pada kesempatan dan momen seperti  ini jangan sampai putus sampai disini saja, Korem Binaiya ini merupakan  rumah bagi saudara-saudara  sekalian, tanpa ada Saudara-saudara semua  TNI tidak bisa berbuat apa-apa, katong semua ini apabila bersatu tidak  ada satu kekuatanpun yang bisa melawan sesuai dengan motto Bersama  Rakyat TNI Kuat", tambah Kasrem Christian.
Dahulu  penjajah datang di Maluku ini karena kekayaan rempah-rempah yang ada,  harga satu kilogram emas sama dengan harga satu kilogram bunga biji pala  dengan nama Fuli belum lagi cengkeh dll. Negara Portugis, Inggris dan  Belanda semua berbondong-bondong datang kesini hanya untuk mencari  rempah-rempah.
"Kita harus bangga menjadi anak Maluku karena menurut  sejarah, Maluku sudah Berjaya mulai dari Kerajaan Majapahit, untuk itu  kita semua harus berupaya untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah  yang ada di Maluku ini", ujar Kasrem.
Kasrem juga mengingatkan agar  bersama-sama bertekad membangun Maluku.  Jangan sampai ada lagi  perselisihan paham antara basudara semua, Semua harus sadar dan berupaya  dalam memberikan pengaruh positif terhadap pola pikir Masyarakat Maluku  agar Maluku dapat berjaya seperti  zaman dahulu kala.
34 Atase  Pertahanan Negara sahabat datang mengunjungi Maluku belum lama ini, hal  tersebut merupakan wujud kepercayaan publik terhadap Maluku. Oleh sebab  itu stabilitas keamanan harus dijaga dan dirawat dengan baik demi Maluku  yang aman, damai, rukun dan sejahtera. "Jangan lupa tulisan berupa  motto yang ada di depan dada baju kaos yang kalian pakai. Pegang teguh  motto tersebut, jangan mau di provokasi oleh orang-orang yang mau  menyusahkan kita kembali. Tetapi apa yang saudara-saudara lakukan  sekarang ini lakukan terus, kerja, kerja dan kerja niscaya Tuhan akan memberikan kebahagiaan yang terbaik dari kerja keras kita", tegas Kasrem
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H