timnas Indonesia melawan Irak yang berakhir dengan kekalahan timnas Indonesia dengan skor 1-5?
Apakah kamu kemarin menonton pertandinganJika iya, kamu pastinya salah satu penggemar sepakbola Indonesia.
Dengan melihat kekalahan kemarin sebagai fans pasti merasa kesal dengan beberapa pemain Indonesia yang bermain tidak sesuai ekspektasi kamu.
Contohnya saja Nadeo yang mendapat hujatan karena dinilai masih mampu menepis bola yang bergerak tidak jauh dari posisi tangannya. Lalu ada Marc Klok yang tak luput dari amukan netizen karena gagal mengalirkan bola ke lini depan.
Hal ini menimbulkan kekecewaan. Banyak warganet berbondong-bondong mencerca timnas Indonesia yang bermain buruk pada pertandingan kamis malam.
Kekalahan timnas senior atas Irak diikuti juga oleh timnas junior u-17 yang menelan kekalahan 1-3 melawan Maroko di piala dunia kelompok umur u-17.
Dua kekalahan yang diderita timnas Indonesia memiliki satu kesamaan. Timnas senior dan junior sama-sama menerapkan tipe permainan pasif.
Mereka cenderung bertahan dan kebanyakan menunggu membiarkan lawan terus-menerus memegang bola.
Terbukti timnas Irak unggul ball posesition sebesar 67% dan berhasil mencatatkan 415 operan sukses. Hal yang sama juga terjadi pada timnas junior u-17. Dari awal bertanding mereka tidak pernah menang satupun ball posesition melawan musuh.
Selalu saja kalah, namun bukan hanya teknik dan fisik yang bisa disalahkan. Mental menjadi penyebab utama kekalahan saat bertemu dengan negara yang notabene lebih kuat dari kita.
Perhatikan saja gaya bermain timnas u-17 kemarin. Terlihat takut-takut. Saat memegang bola kebingungan mau oper kemana alhasil bola dengan mudah direbut. Lalu saat unggul 1-0 bukannya menyerang malah balik bertahan.