Mohon tunggu...
DT Peduli
DT Peduli Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Digital Marketing

Memberikan peluang beramal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lama Tidak Merasakan Daging Qurban, DT Peduli NTB Salurkan Hewan Qurban di Pelosok NTB

26 Juni 2024   14:35 Diperbarui: 26 Juni 2024   14:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LOMBOK -- Angka kemiskinan di Desa Gili Gede Indah, Kecamatan Sekotong tercatat masih cukup tinggi. Masih ada sekitar 90 persen lebih warga yang tinggal di lokasi wisata tersebut belum mendapatkan penghidupan layak secara ekonomi. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduknya hanya mengutamakan mata pencaharian di pesisir. 

dtpeduli
dtpeduli

Selain itu, sulitnya akses pekerjaan di Desa Gili Gede Indah juga berpengaruh, mengakibatkan anak-anak putus sekolah karena lebih mengutamakan bekerja daripada sekolah dan daerah langganan krisis air bersih.

 

Jangankan untuk membeli daging, memenuhi kebutuhan sehari-hari saja warga Desa Gili Gede mengalami kesulitan. Mayoritas warga bermata pencaharian dibidang pariwisata dan nelayan. Penghasilannya tidak menentu, tergantung dengan kondisi alam.

 

Mengetahui kondisi tersebut, DT Peduli NTB menyalurkan hewan qurban agar warga Desa Gili Gede Indah dapat  menikmati daging hewan qurban tahun ini. Sapi qurban diseberangkan ke lokasi tersebut untuk disembelih dan didistribusikan kepada masyarakat.

dtpeduli
dtpeduli

Kepala DT Peduli NTB, Ragil Hidayat menuturkan, program Qurban Peduli Negeri kali ini pendistribusiannya menjangkau hingga pelosok daerah.

 

"Banyak manfaat qurban Iduladha tahun ini yang diberikan kepada masyarakat pelosok yang jarang merasakan daging sapi. DT Peduli NTB tidak hanya berqurban di wilayah Lombok tetapi juga melakukan pemotongan di Bima," ujarnya, Senin (17/6/2024).

Sementara Kepala Desa Gili Gede Indah, Awaludin, begitu terharu dan mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan daging hewan qurban, karena selama ini mereka sangat jarang mengkonsumsi daging.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun