Moral sering juga disebut sebagai akhlak, budi pekerti, ataupun susila. Moralitas adalah seperangkat norma dan prinsip yang mengatur tindakan kita sehubungan satu sama lain dan yang dianggap memiliki bobot atau otoritas khusus (Strawson 1961). Moralitas terdiri dari alasan moral, baik yang didasarkan pada nilai yang lebih mendasar, atau, sebaliknya, nilai yang membumi (Raz 1999). Moralitas selalu berhubungan dengan hal baik dan buruk. Sehingga moralitas adalah hal-hal terkait akhlak, budi pekerti, ataupun susila yang ditunjukkan oleh gejala (perbuatan) sebagai cerminan moral kaitannya dengan kewajiban mengikuti norma dan prinsip yang mendasar atau membumi (disepakati bersama).
Sehingga moral dapat diartikan sebagai bentuk nilai (value) yang melekat pada seseorang karena mengikuti norma, prinsip atau nilai yang berlaku. Sehingga orang yang bermoral itu cenderung taat pada norma, prinsip dan nilai yang berlaku. Dengan demikian orang yang bermoral dapat disebut sebagai orang yang berintegritas. Sebaliknya, orang yang tidak berintegritas, adalah orang yang tidak bermoral.
Kita mengenal kata Latin "integer" yang berarti "penuh (utuh) dan lengkap", dan dari sinilah istilah bahasa Inggris "integrity" berasal. Integritas adalah kualitas seseorang untuk menjadi utuh dan tidak terbagi, memancarkan kredibilitas dan kepercayaan kepada orang-orang di sekitarnya.
Jadi, pribadi yang berintegritas dapat disebut sebagai pribadi yang utuh dan lengkap yang memancar darinya  kredibilitas dan kepercayaan atas semua perilakunya.
Ekspektasi itu Soal Pilihan
Menurut KBBI: ekspektasi berarti pengharapan, sedangkan menurut Britannica Dictionary: artinya sebuah keyakinan bahwa sesuatu akan terjadi atau mungkin terjadi. Menurut Cambridge Dictionary: artinya sebuah perasaan bahwa hal-hal baik akan terjadi pada masa depan. Maka, ekspektasi adalah sebuah harapan, asa, atau cita-cita sesorang atas dasar keyakinannya dalam mencapai impian. Dengan demikian, benar jika dikatakan bahwa asa atau cita-cita itu soal pilihan. Berbeda dengan moral dan moralitas itu kewajiban.Â
Ketika sebuah "pilihan" sebagai bentuk dari "ekspektasi" mendorong seseorang untuk "wajib" melakukan sesuatu yang mengorbankan "integritas"nya, itu artinya sama dengan "menangkap kupu-kupu yang tampak indah, sementara harus kehilangan segelas susu yang dia akan meminumnya".Â
Integritas dan Ekspektasi vs Hedonisme Instan
Hedonisme adalah istilah yang berasal dari kata Yunani "hedone" yang berarti kesenangan. Jadi yang dimaksud dengan hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus pada pencarian kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan dengan cara memaksimalkan perasaan yang menyenangkan.
Kata instan dalam KBBI artinya langsung dapat dimakan/diminum tanpa perlu dimasak lama. Maksudnya adalah praktis, simple, dan tak perlu kerja keras. Jika kata "hedonimse" dan kata "instan" digabung menjadi "hedonisme-Instan" artinya "upaya sadar sesorang untuk mencapai sesuatu ekspektasinya dengan cara praktis, simple, dan tanpa kerja keras untuk tujuan kesenangan, pragmatisme dan penerimaan fasilitas tertentu.
Kritik apa yang kita sodorkan?