Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Spirit KMA 347 Tahun 2022: Apa yang diharapkan dari Madrasah?

11 Februari 2023   04:11 Diperbarui: 13 Februari 2023   19:16 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak disahkan tanggal 5 April 2022, Keputusan Menteri Agama Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah, pihak Kementerian Agama bersepadu untuk melakukan sosialisasi Kurikulum Merdeka (Kumer) mulai dari pejabat Pusat, Wilayah, Kabupaten/Kota yang berkompeten mengurus pendidikan madrasah.

Guru madrasah sebagai ujung tombak implementasi kurikulum menduduki posisi krusial. Pertanyaannya adalah apakah para guru madrasah telah benar-benar memahami goal  yang diharapkan oleh pemerintah? Jawaban atas pertanyaan ini tentunya memerlukan penelitian lebih lanjut dan memastikan validitas tingkat representasi atas fenomena yang benar-benar terjadi di lapangan.

Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Di Era Society 5.0

Penelitian oleh  Suci Uswatun Hasanah dkk (2022) dengan judul "Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Di Era Society 5.0". mengungkap bahwa proyek profil pelajar pancasila dan profil rahmatan lil alamin yang terdapat dalam kurikulum merdeka pada madrasah, diharapkan mampu menjadi sarana untuk menjadikan peserta didik dalam lingkungan madrasah dapat mengintegrasikan ilmu pengetahuan, keterampilan hidup, dan teknologi dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip moderasi beragama, toleransi dengan segala kemajemukan dari berbagai ras, suku, agama, dan latar belakang sosial budaya.

Sumber Gambar: Dokpri
Sumber Gambar: Dokpri

Apa relasi KUMER dengan Society 5.0?

         Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan suatu kelompok yang diwariskan kepada satu generasi dan diwariskan kepada generasi lainnya. Ini diimplementasikan melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Pendidikan diwujudkan dalam bentuk bimbingan dari orang lain, namun juga tidak menutup kemungkinan otodidak. Pengalaman yang dialami seseorang turut membentuk pola pikir, perasaan, dan tindakan yang bisa kita sebut juga pendidikan kehidupan. Dalam kehidupan, pendidikan merupakan aspek penting, peran besar yang memberikan kemajuan dalam berpikir dan bertindak merupakan dampak positif dari pelaksanaan sistem pendidikan yang baik. Sistem pendidikan yang baik tentunya berasal dari kurikulum yang baik pula. Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam proses memajukan pendidikan di suatu negara.

           Pendidikan di Indonesia cenderung menggunakan kurikulum dari zaman kolonial. Hal ini membuat Indonesia harus melakukan pembenahan dalam hal kurikulum. Perkembangan kurikulum di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, adalah pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013 hingga pada tahun 2022 lahirlah kurikulum Merdeka. Perubahan kurikulum sering terjadi karena diselaraskan dengan perubahan sistem politik, sosial, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

           Pendidikan memiliki substansi yang disebut kurikulum. Untuk mencapai tujuan tertentu, kurikulum dipandang sebagai rencana kegiatan pembelajaran bagi siswa di satuan pendidikan. Tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan evaluasi semuanya mengacu pada kurikulum. Dokumen tertulis yang merupakan produk pembuat kebijakan dan pembuat kurikulum disebut sebagai kurikulum.

          Hal yang berbeda juga harus dilakukan, karena pada dasarnya perubahan zaman juga telah membuat dunia pendidikan bertransformasi dari segi perangkat pembelajaran. Di era society 5.0 saat ini, masyarakat perlu hidup berdampingan dengan teknologi untuk mempertahankan hidup dan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun