Apa sih, Research Framework (RF) itu?
Research Frameworks (Kerangka penelitian) adalah sebuah ulasan tentang struktur atau model yang mendasari dilakukannya penelitian. Research Framework (RF), umumnya terdiri dari empat komponen: (a) masalah (gejala dunia nyata dan kesenjangan pengetahuan secara spesifik), (b) tujuan penelitian untuk membantu mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut, (c) pertanyaan penelitian, dan (d) kerangka konseptual.
Kerangka penelitian dapat diartikan sebagai representasi yang tepat dari struktur rencana proyek penelitian. Melalui struktur ini, peneliti dapat menentukan area kritis penelitian. Melalui RF ini, memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian yang relevan.
Secara sederhana, sesuai dengan namanya, RF adalah kerangka yang menggambarkan mengapa penelitian dilakukan, bagaimana melakukannya, metode apa yang digunakan, teori apa yang digunakan (mendasari), dan untuk tujuan dan manfaat apa penelitian dilakukan.
Kebanyakan orang sulit membedakan antara RF dan Kerangka pikir penelitian. Kerangka penelitian adalah sebuah kerangka yang membingkai penelitian secara menyeluruh. Sedangkan kerangka pikir penelitian adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam kegiatan penelitian.Â
jadi, secara sederhana, kerangka penelitian (RF) adalah urut rantamaning penelitian. Karena kerangka penelitian akan menjadi pijakan peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai tahap kajian literatur, studi pendahuluan (observasi awal) yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, komparasi antara teori dan fenomena yang mengemuka hingga ditemukan kesenjangan teoritis maupun kesenjangan praksis, perumusan masalah, pemilihan teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah, argumentasi teoritis dan praksis peneliti untuk meyakinkan pembaca (pengguna), alasan dan tujuan, serta manfaat penelitian, metode penelitian, hingga sistematika pelaporan hasil penelitian.
Sedangkan kerangka pikir penelitian, lebih menuju kepada bagaimana dasar pemikiran dilakukan penelitian setelah ditemukannya kesenjangan (gap), dan kesenjangan atau gap ini dibingkai (dibalut) dengan sintesa hasil penelitian terdahulu (temuan-temuan penelitian sebelumnya) hingga menggambarkan posisi penelitian yang akan dilakukan terhadap penelitian terdahulu. Kritik peneliti atas temuan penelitian terdahulu, atau sebaliknya, justru mendukung temuan penelitian terdahulu akan memperkuat "dalil" peneliti dalam melakukan penelitian.Â
Jadi, kerangka pikir itu boleh dibilang sebagai "paradigma" peneliti dalam "melihat", meng-capture", memverifikasi temuan, hingga mensintesa temuan hasil, sampai pada mengolah dan menganalisa temuan hasil, bahkan menyimpulkan (menyampaikan) temuan penelitian. Kerangka pikir penelitian, terkadang disebut sebagai kerangka konseptual atau Conceptual Framework (CF).Â
Kerangka konseptual menggambarkan hubungan logis antar variabel (konsep) yang dipilih oleh peneliti. Ini mendefinisikan tujuan yang relevan untuk proses penelitian dan memetakan bagaimana mereka saling bersepadu untuk menarik kesimpulan yang koheren.
Supaya lebih mudah memahami, bahwa kerangka pikir atau paradigma peneliti menjadi bagian dari kerangka penelitian (research framework). Sementara RF itulah yang menampung kerangka pikir peneliti dengan cara memberi tanda atau semacam "not" untuk melakukan penelitian dari awal hingga selesai. Jadi, RF itu lebih merupakan langkah-langkah rinci yang menjadi acuan peneliti dalam melakukan penelitian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!