“ Setiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya atas sorga dunia maupun sorga akhiratnya”
Setiap manusia di dalam lubuk hatinya yang paling dalam mendambakan kehidupan yang damai bahagia dan sejahtera di dunia dan kehidupan yang damai bahagia di akhirat. Tetapi tidak semua orang tahu dan meyakini jalannya dan mau memperjuangkannya.
Kebahagiaan di dunia yang dinikmati seseorang hamba merupakan prolog atau down paymen dari kebahagiaan diakhirat. Adalah sebuah kemustahilan bilamana seseorang sewaktu hidupnya mengalami kesengsaraan di dunia dan berharap akan menikmati kebahagiaan diakhirat.
Yang diapnggil Allah masuk surga adalah jiwa yang tenang...
“Hai jiwa yang tenang .....(nafsu mutmainnah)....masuklah kedalam surgaKU........”
Potongan terjemahan ayat tersebut memberikan petunjuk kepada hambanya bahwa bila hambaKu mau menikmati kehidupan surga diakhirat maka ciptakanlah terlebih dahulu surgamu di dunia dengan membuat jiwamu tenang (nafsu mutmainnah).
Berprasangka baik kepada Allah dengan meyakini bahwa Allah menciptakan hambanya untuk dicintai dan di sayangi, buktinya Allah mencintai dan menyayangi hambanya antara lain :
- Allah telah mencipta manusia dengan sempurna, dilengkapi dengan potensi dalam diri manusia berupa PIESQ (kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan spritual) dan menjadikannya kholifah (wakil Allah) di muka bumi ini untuk berbuat baik kepada seluruh alam (rahmatan lil aalamiin).
- Allah telah menundukkan alam untuk melayani memenuhi kebutuhan hambanya di dunia dalam rangka mempersiapkan kehidupan akhiratnya yang kekal selama-lamanya.
- Allah telah menyiapkan rencana terbaik kehidupan setiap hambanya untuk sukses bahagian di dunia dan sukses bahagia di akhirat, dalam master plan Allah di lauhul Mahfudz.
- Allah telah menyiapkan surga di akhirat bagi hambanya yang taat.
Bila sesorang hamba meyakini hal tersebut dan melakukannya dengan menterjemahkan kedalam setiap langkahnya dalam kehidupan menjalankan perannya yang telah dirancang oleh skenario terbaik terhebat....yang telah ditulis oleh Allah di laauhul mahfudz.....subhanallah.
Hamba yang berkualitas seperti itu akan tajam penglihatan batinnya melihat kedepan ke kehidupan di akhirat yang telah dijanjikan Allah dan hamba tersebut sudah merasakan dan menikmatinya di dunia sebagai down paymen (uang muka).
Akan menggunakan pasilitas seperlunya di kehidupan di dunia dan segala yang tidak diperlukan di dunia segera dititipkan ke akhirat melalui aktifitas amaliah dengan menjalankan fungsi ke kholifahannya berbuat baik di muka bumi semaksimal mungkin karena ketetapan Allah sudah merasuk kedalam lubuk hati yang paling dalam, subhanallah.