Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Bapak Pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani , yang memiliki arti, di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi, dan yang di belakang memberi dorongan. Semboyan ini juga dikenal sebagai Pratap Triloka. Seorang guru harus mampu memberi teladan bagi para murid sehingga berkelanjutan nilai-nilai kebajikan di tengah masyarakat. Seorang guru juga harus bisa memberi motivasi bagi murid-muridnya sehingga para murid berkembang sesuai kodrat yang dimilikinya. Selain itu, seorang guru juga harus bisa memberi dukungan bagi murid muridnya. Maka dalam setiap pengambilan keputusan, sudah seharusnya memperhatikan Pratap Triloka ini agar murid dapat berkembang sesuai dengan kodratnya. Setiap keputusan yang diambil hendaknya selalu berpihak pada murid.Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri seseorang akan terlihat saat Ia mengambil sebuah keputusan. Sebagai contoh, seseorang yang menjunjung tinggi nilai keadilan akan mengambil keputusan secara adil.Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.
Materi coaching yang telah dipelajari calon guru penggerak (CGP) pada modul 2.3, mengajarkan bahwa coaching dapat dimanfaatkan untuk mendapat solusi dari suatu permasalahan. Seorang coach akan membantu coachee dalam menemukan solusi dari permasalahannya. Solusi ini ditemukan sendiri oleh coachee. Seorang coach hanya memberi pertanyaan yang bisa membantu coachee menemukan solusinya. Ini berkaitan dengan pengambilan keputusan, dimana seseorang yang masih ragu atau masih memiliki kebimbangan dalam pengambilan keputusan, dapat melalui sesi coaching ini.Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Aspek sosial emosional berkaitan dengan pemahaman diri, empati terhadap orang lain, dan juga kemampuan berinteraksi atau berkomunikasi secara efektif. Sebagai pemimpin pembelajaran seharusnya seorang guru memahami aspek-aspek ini karena akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Ia akan memikirkan dampak keputusanya terhadap murid. Mencoba menempatkan diri pada posisi murid tersebut, serta berusaha menjalin komunikasi efektif sehinga dapat mengambil keputusan yang tepat.Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Dalam kasus apapun, dalam pengamilan keputusan harus berpijak pada nilai-nilai kebajikan, rasa tanggung jawab, serta selalu berpihak pada murid.Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman
Suatu keputusan yang diambil harus berdasarkan pada 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, serta melalui 9 langkah pengambilan keputusan agar berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan di lingkungan sekolah yaitu adanya dilema antara peraturan dan rasa belas kasihan. Apapun yang diputuskan akan menimbulkan pro dan kontra. Untuk itu, sebagai pemimpin perlu memilah-milih mana yang harus menjadi keputusan yang tepat. Resiko itu ada, namun kita harus engambil yang paling sedikit.Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengambilan keputusan dalam pembelajaran harus berpihak pada murid, yang artinya bahwa sebagai seorang guru, kita harus mampu memutuskan proses pembelajaran yang benar-benar memenuhi kebutuhan belajar murid-murid kita. Disanalah mereka akan belajar dengan merdeka.Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru harus mampu mengambil keputusan yang tepat bagi murid-muridnya karena disanalah murid dituntun sesuai dengan kodrat yang dimilikinya. Jika keputusan yang diambil sesuai maka tercapailah tujuan pendidikan yaitu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya di masa depan.Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Sebuah pengambilan keputusan, terutama sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal, dapat dipertanggung jawabkan, serta berpihak pada murid.Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Sebuah kasus masuk dalam dilema etika jika dihadapkan dengan dua nilai yang sama-sama benar, sedangkan bujukan moral jika dihadapkan dengan dua pilhan yaitu salah dan benar. Dalam pengambilan keputusan terdapat 4 paradigma dilema etika yaitu individu lawan kelompok, keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, serta jangka pendek lawan jangka panjang. Selain itu juga terdapat 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil, berpikir berbasis peraturan, dan berpikir berbasis rasa peduli. Dalam pengambilan keputusan, kita dapat menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan yaitu mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, pengujian benar atau salah, penguian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan, lalu yang terakhir yaitu melihat kembali keputusan yang dambil dan refleksikan.Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan dalam situasi moral dilema, yaitu ketika tiba jadwal para murid untuk melakukan kegiatan re-treat dengan syarat yang mengikuti kegiatan adalah para murid sudah melunasi keuangan. Pada saat itu, ada murid yang belum melunasi namun ingin mengikuti kegiatan tersebut. Di satu sisi Saya harus adil dan berpijak pada peraturan yang berlaku. Namun di sisi lain ada rasa kasihan pada murid tersebut. Setelah mempelajari modul ini, Saya menyadari bahwa keputusan yang diambil haruslah berpihak pada murid. Alangkah baiknya jika murid ini tetap mengikuti kegiatan tersebut.Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Setelah mempelajari modul ini, dalam pengambilan keputusan Saya akan menerapkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip, serta 9 langkah dalam pengambilan keputusan.Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Setelah mempelajari modul ini, sebagai seorang individu, dalam mengambil keputusan harus berdasar pada nilai-nilai kebajikan serta bertanggung jawab pada setiap keputusan yang diambil. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, tentunya setiap keputusan harus perpihak pada murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!