"Selamat malam, Rena!"
      "Selamat malam juga, Inka!"
      Mata kami kemudian tertutup, dan perlahan-lahan kami masuk ke alam bawah sadar. Kami pun tertidur lelap.
Aku tak menyangka, Inka bersikap berlebihan pada Kak Reno ternyata memiliki alasan, bukan semata-mata karena dirinya 'centil'. Inka pasti sangat kesepian menjadi anak tunggal, ditambah jika kedua orangtuanya bekerja. Harusnya aku bisa menjadi teman untuk meramaikan hari-harinya, bukan malah menjadi 'musuh' yang sudah seperti terjadi ini.
Thank's for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H