Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pagar Bambu di Tangerang: Semisterius Itukah?

10 Januari 2025   18:26 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:26 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagar bambu di pesisir pantai Tangerang (Antara)

Sebentang pagar bambu misterius sepanjang 30 kilometer muncul di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, mengundang berbagai spekulasi. Keberadaan pagar laut yang mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan ini pertama kali diketahui dari laporan masyarakat sekitar. Nelayan setempat mengeluhkan kesulitan mencari ikan akibat terhalang oleh pagar tersebut. Hingga kini, siapa pemilik dan apa tujuan pembangunan pagar ini masih menjadi tanda tanya besar.
Misteri yang Mengusik

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten mencatat bahwa di kawasan sekitar pagar laut ini terdapat sekitar 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya yang kehidupannya sangat bergantung pada hasil laut. Namun, munculnya pagar ini mengganggu aktivitas mereka, mengurangi hasil tangkapan, dan menambah beban ekonomi para nelayan.

Kehadiran pagar laut ini bahkan mengejutkan Menteri terkait yang mengaku baru mengetahui adanya pagar sepanjang itu setelah ramai dibicarakan. Dalam sebuah pernyataan, pihak PIK 2, yang sebelumnya dituding sebagai pembangun pagar, secara resmi membantah terlibat dalam pembangunannya.

Mengapa Tidak Ada yang Tahu?

Sulit dipercaya bahwa sebuah struktur sepanjang 30 kilometer bisa dibangun tanpa ada yang tahu siapa pelakunya. Namun, inilah yang terjadi. Ketiadaan informasi ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama mengenai lambannya respons dari pihak berwenang. Setelah viral di media sosial, barulah ada langkah konkret dari instansi terkait.

Dampak Negatif Bagi Masyarakat Pesisir

Keberadaan pagar ini bukan hanya menjadi penghalang fisik bagi nelayan, tetapi juga memicu ketidakpastian dan kecemasan. Penurunan hasil tangkapan ikan telah mempengaruhi ekonomi masyarakat pesisir, menambah beban hidup mereka yang sebagian besar sudah berada di bawah garis kemiskinan.

Selain itu, keberadaan pagar tanpa kejelasan fungsi dan pemiliknya menimbulkan potensi konflik sosial. Masyarakat mulai mempertanyakan keadilan dan transparansi pemerintah dalam menangani masalah ini.

Langkah yang Harus Dilakukan

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah harus segera diambil:

1. Investigasi Menyeluruh: Pemerintah daerah bersama dengan instansi terkait harus melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar ini. Transparansi dalam proses ini sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

2. Penegakan Hukum: Jika ditemukan pelanggaran hukum dalam pembangunan pagar ini, tindakan tegas harus diambil terhadap pihak yang bertanggung jawab. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun