Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal: Kesempatan Untuk Mulai Dari Nol Lagi

25 Desember 2024   09:51 Diperbarui: 25 Desember 2024   09:51 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandang Natal di Vatican (Wartakota)

Saat ini, perayaan Natal sering kali didominasi oleh dekorasi mewah, makanan lezat, dan pesta meriah. Semua itu memang dapat menciptakan suasana bahagia, tetapi jangan lupa untuk merenungkan makna hakiki Natal.

Natal adalah momen untuk meresapi pesan:

Kesederhanaan, seperti yang ditunjukkan oleh kandang domba.

Kerendahan hati, sebagaimana dicontohkan oleh para gembala dan tiga raja.

Harapan baru, yang diwakili oleh bayi Yesus.

Bagi banyak orang, Natal juga menjadi kesempatan untuk berdamai dengan diri sendiri, orang lain, dan Tuhan. Inilah waktu untuk memaafkan, melupakan masa lalu, dan memulai segalanya dari awal dengan semangat baru.

Apa Makna Natal untuk Anda?

Natal mengajarkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai kembali. Tidak peduli seberapa berat beban yang telah Anda pikul sepanjang tahun ini, Natal adalah momen untuk melepaskannya dan melangkah ke depan dengan harapan baru.

Mari kita jadikan Natal sebagai waktu untuk introspeksi, memperbaiki hubungan dengan orang-orang di sekitar, dan kembali ke nilai-nilai kesederhanaan, kerendahan hati, dan kasih. Di tengah hiruk-pikuk perayaan, jangan lupakan inti dari Natal: sukacita atas kelahiran seorang bayi yang membawa keselamatan bagi dunia.

Selamat Natal!
Semoga damai Natal membawa harapan baru dan kekuatan untuk memulai dari nol lagi.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun