Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Kemungkinan Jokowi Membuat Partai Sendiri

21 Desember 2024   14:07 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jokowi main catur (detik.com)

Keuntungan:

Popularitas Tinggi: Jokowi masih menjadi figur populer yang disukai berbagai kalangan, dari kelas menengah hingga akar rumput.

Modal Relawan: Jaringan relawan yang sudah terorganisir dapat diubah menjadi mesin politik partai.

Legacy Politik: Dengan mendirikan partai, Jokowi dapat menciptakan warisan politik yang akan dikenang sepanjang masa.

Risiko:

Tantangan Logistik: Mendirikan partai membutuhkan dana besar dan waktu untuk membangun infrastruktur organisasi.

Fragmentasi Dukungan: Kehadiran partai baru berpotensi memecah suara pendukungnya dengan partai-partai lain yang selama ini mendukungnya, seperti PDIP atau Partai Demokrat.

Kritik Lawan Politik: Lawan-lawan politik akan menggunakan langkah ini sebagai bahan serangan, terutama dengan narasi bahwa Jokowi terlalu ambisius.

Apa Langkah Jokowi?

Hingga saat ini, Jokowi belum memberikan sinyal pasti tentang langkah politiknya. Namun, jika melihat gaya kepemimpinannya selama ini, Jokowi cenderung mengambil langkah yang matang dan penuh perhitungan. Kemampuan Jokowi memainkan "catur politik" telah terbukti dalam berbagai situasi, termasuk saat memenangkan Pilpres dua kali berturut-turut meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar di politik Indonesia, keputusan Jokowi akan sangat menentukan dinamika politik ke depan. Apakah ia memilih menjadi Bapak Bangsa, mendirikan partai baru, atau bergabung dengan partai lain, yang jelas, Jokowi tetap menjadi sosok yang diperhitungkan dalam percaturan politik nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun