Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Arti "Partai Perorangan" Jokowi?

6 Desember 2024   07:55 Diperbarui: 6 Desember 2024   07:58 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi (merdeka.com?

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut dirinya kini sebagai "partai perorangan" setelah PDIP mengumumkan bahwa Jokowi dan keluarganya bukan lagi bagian dari partai tersebut, memicu beragam spekulasi. 

Ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan, Jokowi hanya tertawa tanpa memberikan klarifikasi. Ini membuka ruang interpretasi yang menarik, terutama mengingat posisi Jokowi yang selama ini dekat dengan PDIP sebagai partai pengusungnya. Apa sebenarnya arti "partai perorangan" itu?

Dua Kemungkinan Makna di Balik Pernyataan Jokowi

Dari analisis sikap dan bahasa tubuh Jokowi saat memberikan jawaban tersebut, ada dua kemungkinan yang dapat diinterpretasikan:

1. PDIP Bukan "Partai Perorangan"
Makna pertama adalah kritik tersirat Jokowi terhadap internal PDIP. Pernyataan ini mungkin dimaksudkan untuk menegaskan bahwa PDIP bukan milik individu tertentu dan segala keputusan partai harus didasarkan pada mekanisme resmi, seperti rapat pleno atau keputusan ketua umum, bukan hanya melalui pernyataan seorang sekretaris jenderal.

Dalam konteks ini, Jokowi mungkin ingin menyampaikan bahwa pernyataan Hasto Kristiyanto---Sekjen PDIP---tentang keluarnya Jokowi dari PDIP belum tentu mencerminkan keputusan resmi partai secara keseluruhan. 

Hal ini menjadi relevan mengingat Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum belum pernah secara langsung menanggapi isu ini. Bahkan, ada sinyal bahwa Puan Maharani, putri Megawati, memiliki hubungan yang lebih harmonis dengan Jokowi, berbeda dengan sikap Hasto yang cenderung kritis terhadap mantan wali kota Solo itu.

2. Jokowi Kini Independen


Kemungkinan kedua adalah Jokowi menerima keputusan PDIP dan secara simbolis menyatakan dirinya independen, tidak lagi berafiliasi dengan partai manapun. Dengan demikian, ia menjadi figur non-partisan yang lebih leluasa dalam bertindak sebagai seorang negarawan, bukan sekadar politisi.

Konsekuensi untuk Jokowi dan PDIP

Jika makna pertama yang dimaksud Jokowi, ini menunjukkan bahwa ia masih merasa sebagai bagian dari PDIP dan berpotensi memperjuangkan posisinya di dalam partai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun