Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Mulai Kampanye di Purwokerto: Tokoh Lain Menyusul?

16 November 2024   12:40 Diperbarui: 16 November 2024   13:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

Panggung politik nasional kembali memanas. Di tengah semangat Pilkada serentak yang semakin terasa, mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung ke Purwokerto dalam kampanye terbuka. Keterlibatan langsung Jokowi, melalui pawai dan kampanye akbar, menjadi sinyal kuat bahwa mesin politik kini sedang bergerak pada gigi tertinggi.

Bukan hal yang mengejutkan, kehadiran tokoh besar seperti Jokowi biasanya diikuti oleh langkah serupa dari para figur politik lainnya. Megawati Sukarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Prabowo Subianto hampir pasti akan turut serta dalam mendukung kandidat-kandidat pilihan mereka. Kehadiran para tokoh ini tidak hanya memperkuat daya tarik politik lokal, tetapi juga diharapkan membawa nilai positif dalam proses demokrasi.

Menebar Teladan, Menjaga Demokrasi

Pilkada bukan sekadar kontestasi elektoral. Ia adalah cermin budaya politik kita. Dalam konteks ini, keterlibatan para tokoh nasional menjadi lebih dari sekadar upaya memenangkan suara; mereka juga harus menjadi teladan bagi masyarakat.

Sudah terlalu sering kita menyaksikan pemilu atau pilkada yang berujung pada polarisasi masyarakat. Isu SARA, ujaran kebencian, dan politik uang kerap menjadi alat untuk meraih kemenangan. Padahal, praktik-praktik tersebut hanya menyisakan luka sosial yang mendalam. Maka, harapannya, kehadiran Jokowi, Megawati, SBY, dan Prabowo mampu menghadirkan wajah Pilkada yang sejuk, bersih, dan transparan.

Masyarakat berhak mendapatkan pemilu yang adil dan jujur. Para tokoh ini diharapkan bisa mendorong narasi politik yang membangun, bukan yang merusak. Keteladanan mereka dapat menjadi tameng agar masyarakat tidak terjerumus dalam konflik horizontal yang merugikan.

Hak Politik Masyarakat: Jangan Dijual Murah

Di balik gemerlap kampanye, peran masyarakat sebagai pemilih tetaplah yang terpenting. Setiap suara rakyat adalah penentu siapa yang akan memimpin daerah mereka. Namun, masih banyak yang belum sadar betapa mahalnya nilai dari hak pilih ini.

Sikap apatis dan godaan politik uang menjadi musuh besar demokrasi. Ketika masyarakat mau menjual suara mereka, maka mereka sebenarnya menyerahkan masa depan daerahnya pada pemimpin yang belum tentu amanah. Akibatnya, pembangunan daerah terhambat, kesejahteraan menjadi mimpi belaka, dan rakyatlah yang menanggung kerugian.

Untuk itu, masyarakat harus lebih bijak dalam menentukan pilihan. Kenali calon kepala daerah, lihat rekam jejaknya, dan pilih yang benar-benar membawa program kerja realistis untuk kemajuan daerah.

Pilkada: Ajang Gembira dan Persatuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun