Basuki Hadimuljono, mantan Menteri PUPR yang dikenal luas atas kiprahnya dalam pembangunan infrastruktur nasional, resmi diangkat menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (OIKN).Â
Hari ini,Keputusan ini mengundang banyak perhatian publik, mengingat Basuki, dengan segudang pengalaman dan prestasi, sebelumnya tidak disebutkan dalam susunan Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto.Â
Justru posisi penting ini telah disiapkan khusus untuknya, menunjukkan betapa strategisnya peran OIKN dalam pemerintahan Prabowo.
Mengapa Basuki Hadimuljono?
Prabowo tampaknya ingin menempatkan seorang yang berpengalaman dan berdedikasi pada proyek ambisius dan monumental ini.Â
Sebagai Menteri PUPR, Basuki berhasil membawa berbagai proyek infrastruktur Jokowi menjadi kenyataan, mulai dari jalan tol, bendungan, hingga jaringan irigasi yang memperkuat ketahanan pangan.Â
Dia bukan hanya dikenal sebagai "Bapak Infrastruktur," tetapi juga seorang teknokrat yang mengerti kompleksitas perencanaan dan pembangunan nasional.
Prabowo, sebagai Presiden yang baru saja terpilih, tentu memahami bahwa pembangunan IKN bukan sekadar memindahkan pusat pemerintahan, tetapi sebuah upaya besar untuk meratakan pembangunan dan memperkuat simbol persatuan Indonesia.Â
Melalui IKN, Indonesia ingin menunjukkan keseriusannya dalam pemerataan pembangunan di luar Jawa. Dengan menempatkan Basuki sebagai Kepala Otorita IKN, Prabowo memastikan bahwa proyek ini berada di tangan yang tepat.
Target Ambisius 2028: Infrastruktur Vital Harus Tuntas
Prabowo tidak main-main dalam menetapkan target ambisius bagi IKN. Ia menetapkan bahwa pada tahun 2028, seluruh infrastruktur vital yang mendukung fungsi ibu kota negara harus selesai.Â