Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Pensiun, Jokowi Kehilangan Pengaruh Politik?

2 November 2024   06:24 Diperbarui: 2 November 2024   06:26 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Tempo

Presiden Joko Widodo, yang kini resmi pensiun dari jabatannya, tetap menjadi sosok yang menarik perhatian publik dan pengamat politik. Banyak yang memperkirakan bahwa pengaruh Jokowi akan meredup setelah ia tak lagi berkuasa, bahkan beberapa oposisi sebelumnya menyebutnya sebagai "lame duck" atau pemimpin yang tak lagi punya taji. Namun, data dan situasi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya: Jokowi masih menjadi figur berpengaruh dengan pengakuan luas dari masyarakat.

Saat memasuki masa pensiun, Jokowi ternyata masih memiliki approval rating yang mengesankan, mencapai sekitar 80%. Angka ini mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap berbagai kebijakan yang dijalankan selama dua periode kepemimpinannya. 

Sementara banyak pemimpin yang begitu lengser kehilangan pengaruh, Jokowi justru menunjukkan daya tarik politik yang masih kuat, bahkan terus menarik para calon kepala daerah yang datang berkonsultasi atau meminta dukungan.

Faktor di Balik Popularitas dan Pengaruh Jokowi yang Tetap Kuat

Mengapa Jokowi masih begitu dihargai dan dianggap berpengaruh meski tak lagi duduk di kursi kekuasaan? Beberapa analisis menunjukkan bahwa hal ini berkaitan dengan berbagai faktor:

Keberhasilan Kebijakan - Publik yang Konkret
Sepanjang dua periode, Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang fokus pada infrastruktur dan pemerataan ekonomi. Proyek besar seperti pembangunan jalan tol lintas daerah, bandara, serta sarana transportasi umum seperti MRT dan LRT, adalah beberapa di antaranya. Ini memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya di daerah yang sebelumnya kurang terakses. Pemerintahannya juga berfokus pada pemerataan pembangunan, mengurangi ketimpangan antarwilayah, yang menjadi salah satu kunci di balik apresiasi masyarakat terhadapnya.

Pendekatan Komunikasi yang Efektif  - Jokowi dikenal dengan gaya komunikasinya yang rendah hati, terbuka, dan sering turun langsung ke lapangan. Sosoknya yang dekat dengan rakyat membuat banyak orang merasa Jokowi bukan sekadar presiden, tapi "pemimpin rakyat." Cara komunikasi yang mengesankan ini membantu meningkatkan kepercayaan dan kedekatan masyarakat kepadanya. Ketika tokoh-tokoh politik seperti Ridwan Kamil, calon gubernur Jakarta, datang menemuinya, hal ini menjadi isyarat bahwa pengaruh Jokowi masih kuat dalam perpolitikan nasional.

Kemenangan Kandidat Pilpres yang Didukungnya -
Dalam pemilihan presiden terakhir, pasangan calon yang didukung oleh Jokowi berhasil memenangkan suara secara signifikan. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa rekomendasi dan dukungan Jokowi masih memiliki daya tarik kuat bagi masyarakat. Keberhasilan ini sekaligus menepis anggapan bahwa pengaruhnya akan habis begitu dirinya tidak lagi menjabat.

Pengaruh di Arena Pilkada

Di berbagai daerah, termasuk Jakarta, pengaruh Jokowi tampak mencolok ketika para kandidat dan pendukungnya datang berkonsultasi. Hal ini bukan sekadar basa-basi politik; para calon pemimpin daerah melihat dukungan Jokowi sebagai kunci yang bisa meningkatkan peluang mereka di mata pemilih. 

Bahkan PDIP, yang merupakan partai besar dengan kader kuat, secara tidak langsung masih mengakui pengaruhnya, terbukti dengan seringnya pernyataan bahwa Jokowi masih punya daya dorong dalam Pilkada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun