Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Akankah Tom Lembong Menjadi Justice Collaborator?

1 November 2024   12:48 Diperbarui: 4 November 2024   12:11 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Perdagangan periode 2015-2016 Thomas Lembong berjalan dengan mengenakan rompi tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung di Jakarta, Selasa (29/10/2024). Thomas Lembong ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 2015-2016 yang merugikan negara sebesar Rp400 miliar. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Kasus korupsi yang melibatkan nama besar seperti Tom Lembong tentu mengejutkan publik. Sebagai salah satu tokoh yang selama ini dikenal di kalangan bisnis dan pemerintahan, keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi impor gula membuat banyak pihak terbelalak. 

Di satu sisi, banyak yang mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung dalam mengusut kasus ini, namun di sisi lain ada kecurigaan bahwa pengusutan kasus ini masih belum mencakup seluruh pelaku. 

Di tengah polemik ini, muncul usulan agar Tom Lembong diangkat sebagai Justice Collaborator. Tapi, apa sebenarnya Justice Collaborator, dan apa implikasinya bagi kasus ini?

Apa Itu Justice Collaborator?

Justice Collaborator adalah istilah yang merujuk pada tersangka atau terdakwa yang bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengungkap kejahatan besar, terutama dalam kasus-kasus korupsi atau kejahatan terorganisir. 

Dengan menjadi Justice Collaborator, seorang tersangka diharapkan mampu memberikan keterangan yang dapat membantu mengungkap aktor-aktor lain, khususnya tokoh-tokoh besar yang mungkin lebih berperan di balik kasus tersebut. 

Keberadaan Justice Collaborator sering kali dianggap efektif untuk mengurai jejaring korupsi yang lebih luas.

Dalam kasus Tom Lembong, bila ia bersedia menjadi Justice Collaborator, bukan tak mungkin ia dapat membuka jalan untuk mengungkap tokoh-tokoh besar lain yang terlibat dalam skandal impor gula ini. 

Pertanyaannya, apakah ada tokoh yang lebih besar dari Tom Lembong dalam kasus ini? Atau justru Lembong adalah "pemain utama" dalam dugaan korupsi ini?

Pro dan Kontra di Masyarakat

Kasus ini mendapat respons yang beragam dari masyarakat. Beberapa pihak mendukung langkah Kejaksaan Agung yang dinilai tegas dan berani dalam mengusut kasus korupsi impor gula yang melibatkan pejabat publik. Mereka melihat ini sebagai sinyal positif bahwa hukum masih bisa ditegakkan tanpa pandang bulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun