Menurut data Kementerian Keuangan, utang yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur ini sejatinya merupakan investasi jangka panjang yang akan meningkatkan daya saing Indonesia. Pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri, dan program ketahanan pangan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi perekonomian nasional di masa depan. Sejalan dengan itu, harta kekayaan negara juga meningkat signifikan. Pada akhir 2022, aset negara tercatat mencapai lebih dari Rp11.098 triliun, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, harta kekayaan negara pada 2014 hanya sekitar Rp5.900 triliun.
Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, tentu masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah ketimpangan ekonomi dan sosial yang masih terjadi di berbagai daerah. Meski infrastruktur sudah dibangun dengan masif, tantangan distribusi kesejahteraan tetap menjadi pekerjaan rumah yang berat. Selain itu, tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi dunia, perubahan iklim, dan geopolitik juga bisa menjadi ancaman bagi stabilitas dan pertumbuhan Indonesia.
Di sisi lain, bonus demografi yang dijadikan fondasi visi Indonesia Emas juga bisa menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Jika generasi muda Indonesia tidak mendapatkan akses pendidikan dan keterampilan yang memadai, bonus demografi ini justru bisa berubah menjadi beban demografi. Jokowi dan pemerintahnya telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan kerja, tetapi tantangan ini tetap memerlukan perhatian serius dalam 20 tahun ke depan.
Refleksi dan Pesan dari Visi Jokowi
Dari 10 tahun perjalanan Jokowi sebagai presiden, satu hal yang bisa kita refleksikan adalah bahwa visi besar tidak akan tercapai tanpa usaha keras dan perencanaan matang. Jokowi bukan hanya pemimpin yang berani bermimpi besar, tetapi juga pemimpin yang berani mengambil langkah konkret untuk mewujudkan mimpinya. Ia sadar bahwa tantangan besar akan selalu ada, tetapi ia tidak pernah gentar. "Saya siap mempertaruhkan apa pun, bahkan harga diri saya, demi kepentingan bangsa dan negara," ucap Jokowi pada awal masa jabatannya.
Pesan yang dapat dipetik dari kepemimpinan Jokowi adalah pentingnya visi yang jelas, usaha tanpa henti, serta ketahanan dalam menghadapi kritik dan tantangan. Jokowi telah menunjukkan bahwa untuk meraih sesuatu yang besar, seorang pemimpin harus siap menghadapi berbagai tantangan dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang. Di tengah segala kritik dan keraguan, Jokowi tetap optimis bahwa dengan strategi yang tepat dan komitmen bersama, Indonesia Emas 2045 bukanlah impian yang mustahil, tetapi sesuatu yang bisa kita wujudkan.
Dengan infrastruktur yang kokoh, industri yang mulai berkembang, dan bonus demografi yang dikelola dengan bijaksana, masa depan Indonesia sebagai negara maju tampaknya semakin dekat. Namun, kerja keras tidak boleh berhenti di sini. Setiap generasi memiliki tanggung jawab untuk meneruskan visi ini, dan tantangan yang ada harus dihadapi dengan optimisme dan semangat kerja keras yang sama seperti yang ditunjukkan oleh Jokowi selama 10 tahun terakhir.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H