kereta api saat ini, perasaan bangga itu sungguh nyata. Bukan tanpa alasan, saya melihat perubahan besar dalam hal ketepatan waktu, kenyamanan, keamanan, kebersihan, dan pelayanan yang kini patut diacungi jempol.
Judul ini mungkin terdengar berlebihan bagi sebagian orang, tapi bagi saya pribadi, setiap kali naikMemang, bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan moda transportasi ini mungkin belum merasakan betapa drastisnya perubahan yang telah terjadi. Namun, bagi saya yang tooelah menyaksikan bagaimana kereta api di masa lalu, perubahan ini benar-benar luar biasa.
Nostalgia: Ketika Kereta Hanya Jadi Pilihan Terakhir
Dulu, naik kereta api adalah pilihan terakhir bagi mereka yang ingin bepergian jauh di Pulau Jawa. Stigma kereta api sebagai moda transportasi yang tidak nyaman sudah melekat begitu kuat. Bayangkan saja, di masa lalu, saat musim puncak, kereta penuh sesak seperti kaleng sarden. Ruang gerak begitu terbatas, membuat perjalanan menjadi tidak nyaman, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh.Â
Soal ketepatan waktu? Sudah menjadi rahasia umum bahwa terlambat dua jam adalah hal biasa, bahkan Iwan Fals mengabadikannya dalam lagunya: "Terlambat dua jam itu biasa." Keamanan pun tidak bisa diandalkan---selalu ada kekhawatiran akan copet atau pencuri di tengah kerumunan penumpang.
Revolusi di Tubuh KAI
Namun, semua itu mulai berubah sejak PT Kereta Api Indonesia (KAI) dipimpin oleh Ignasius Jonan pada tahun 2009. Transformasi besar-besaran terjadi. Jonan membawa revolusi di tubuh KAI, dan hasilnya kini bisa dirasakan oleh semua pengguna kereta api di Indonesia. Ketepatan waktu yang dulu jadi bahan keluhan, sekarang justru menjadi salah satu keunggulan KAI. Bahkan, perjalanan kereta api menjadi begitu andal hingga sebagian besar penumpang sekarang tidak lagi khawatir tentang keterlambatan.
Begitu pula dengan kenyamanan. Gerbong kereta kini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, bahkan untuk kelas ekonomi. Tidak ada lagi penumpang yang berdiri berdesak-desakan atau terpaksa duduk di lantai. Kursi yang nyaman, pendingin udara yang selalu berfungsi, hingga toilet yang bersih membuat perjalanan jauh pun tidak terasa melelahkan. Ditambah dengan standar kebersihan yang terjaga, KAI berhasil merombak citra kereta api dari moda transportasi "murahan" menjadi alternatif yang layak dan nyaman bagi keluarga yang bepergian.
Kebanggaan Keluarga Indonesia
Kini, kereta api menjadi pilihan utama banyak keluarga untuk bepergian. Jika tiket kereta habis, barulah mereka mencari alternatif transportasi lain, seperti mobil pribadi atau bus. Perubahan ini bukan hanya soal kenyamanan fisik, tapi juga menciptakan rasa aman dan nyaman yang dirasakan oleh penumpang dari segala usia. Dengan sistem pemesanan tiket online yang semakin canggih, penumpang tidak perlu lagi mengantre di stasiun hanya untuk mendapatkan tiket. Semua bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi, menjadikan pengalaman naik kereta api semakin modern dan praktis.
Selain itu, inovasi terbaru seperti sistem lacak wajah juga menambah nilai lebih. Penumpang yang sudah melakukan pemindaian wajah tidak perlu lagi menunjukkan dokumen saat memasuki kereta. Wajah kita sudah dikenal di pintu masuk, membuat proses boarding semakin cepat dan mudah.