Saat berkunjung ke Roma, kebanyakan orang biasanya akan bergegas menuju tempat-tempat yang sudah terkenal---Colosseum yang megah, Vatikan yang penuh sejarah, atau Pantheon yang memukau. Tetapi suatu hari, saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda: berjalan tanpa tujuan.Â
Tidak ada rencana, tidak ada jadwal. Hanya dengan bantuan Google Maps dan rasa ingin tahu, saya mencoba menyusuri jalan-jalan kecil Roma yang jarang dikunjungi turis. Hasilnya? Saya menemukan keindahan-keindahan tersembunyi yang mungkin tidak akan pernah saya temukan jika hanya terpaku pada daftar tempat wisata mainstream.
Roma, seperti yang selalu dikatakan banyak orang, adalah kota bagaikan museum terbuka. Setiap sudutnya menyimpan cerita, sejarah, dan seni yang luar biasa. Namun, keindahan Roma tidak selalu berada di tempat-tempat yang ramai.Â
Ketika saya menyusuri lorong-lorong sempit, saya menemukan gereja-gereja kecil yang sangat memukau, masing-masing dengan arsitektur unik, suasana yang tenang, dan karya seni yang bisa membuat siapa pun berhenti sejenak untuk merenung.
Salah satu gereja yang paling berkesan adalah San Stefano Rotondo. Seperti namanya, gereja ini berbentuk bulat---sebuah bentuk arsitektur yang jarang saya temui di Roma.Â
San Stefano Rotondo dibangun pada abad ke-5 dan merupakan salah satu gereja Kristen tertua yang masih berdiri. Bentuknya yang melingkar memberikan sensasi berbeda dibandingkan dengan gereja-gereja lainnya yang biasanya berbentuk basilika tradisional.Â
Di dalamnya, dinding gereja dihiasi dengan fresko yang menggambarkan berbagai martir Kristen. Rasanya seperti melangkah ke dalam sejarah kuno di mana pengabdian religius dan seni bersatu dalam keheningan yang mendalam.
Namun, yang membuat saya terkesan bukan hanya bentuk fisik San Stefano, melainkan juga suasana di dalamnya. Saat saya masuk, gereja itu sangat sepi, hanya ada beberapa orang yang duduk berdoa.Â
Cahaya lembut masuk melalui jendela-jendela kecil di dinding bulat, menciptakan suasana tenang yang menenangkan hati.Â
Momen itu membuat saya merasa terhubung dengan sejarah dan spiritualitas yang mendalam, seakan-akan saya bukan hanya seorang turis, tetapi bagian dari cerita panjang yang berlangsung di sana selama berabad-abad.
Selain San Stefano, saya juga menemukan sebuah gereja kecil dengan hiasan lampu gantung modern yang sangat indah. Saya sampai lupa nama gereja ini, tetapi detailnya tetap terpatri di ingatan saya.