Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Seranting Rapuh

29 September 2024   20:28 Diperbarui: 29 September 2024   20:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku, seranting rapuh
Terayun dalam angin bising
Seolah hendak patah, terkulai lemah
Namun, masih bertahan di sini, menantang resah.

Mereka bilang aku rapuh,
Ringkih dalam kerapuhan musim
Tapi apa mereka tahu,
Setiap retak adalah tanda,
Bahwa aku pernah mencoba.

Angin datang, hujan tiba
Aku merunduk, tapi tak roboh
Setiap badai kuterima,
Sebagai pelajaran untuk terus tumbuh.

Meski kecil, tak berdaya,
Aku tetap ada,
Menggenggam harapan
Dalam kehampaan dunia.

Biar mereka tertawa,
Menyebutku tak sanggup berjuang
Aku, seranting rapuh,
Akan tetap hidup, meski perlahan.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun