Prabowo memohon kepada para pendukungnya agar selama proses sidang sengketa Pilpres 2019 tidak usah hadir di gedung MK dan sekitarnya.Â
"Saudara-saudara sekalian, kami memutuskan menyerahkan melalui jalur hukum dan jalur konstitusi. Karena itu, saya dan Saudara Sandiaga Uno memohon pendukung-pendukung kami, tidak perlu untuk berbondong-bondong hadir di lingkungan MK pada hari-hari yang mendatang," kata Prabowo.
Tentu hal ini sangat kita hargai dan apresiasi. Apalagi kasus kerusuhan tanggal 22 Mei lalu masih sangat membekas dalam diri kita. Kita harapkan hal itu tidak akan terulang lagi.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah para simpatisan dari Prabowo - Sandi sungguh - sungguh mematuhi himbauan itu?Â
Karena sebenarnya sebelum demo 21 - 22 Mei Prabowo juga sudah menyatakan bahwa para pengikutnya hendaknya melakukan demonstrasi damai, namun kenyataannya tidaklah demikian.Â
Untuk kali inipun nampaknya tidak menutup kemungkinan terjadi hal yang sama.Â
Hal ini bukakanlah isapan jempol. Walaupun sudah tahu Prabowo melarang pengikutnya untuk melakukan unjuk rasa, dilaporkan oleh detik, bahwa FPI dari Bandung tetap akan melakukan unjuk rasa di MK pada tanggal 14 Juni nanti.Â
"Ya insyaallah kami berangkat. Paling banyak ada 500 orang," ucap Sekretaris FPI Kota Bandung Ahmad Kurniawan saat dikonfirmasi, Rabu (12/6/2019).
Ini baru satu kelompok yang telah mengkonfirmasi untuk berunjuk rasa, tentu akan ada kelompok - kelompok lain yang akan melakukan hal yang serupa.
Mengapa himbauan Prabowo - Sandi ini tidak dipatuhi oleh para pendukung dan simpatisan nya?
Ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan di sini.