Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kasus Makar, Bagai "Makan Bubur Panas"

2 Juni 2019   19:24 Diperbarui: 2 Juni 2019   20:27 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: beritagar.com

Panasnya politik sekarang ini berdampak pada berbagai sisi. 

Persoalan yang sejatinya hanya menyangkut pemilihan presiden, menjadi merembet ke hal lain dengan adanya kerusuhan dan dugaan makar.

Apalagi kemudian kasus ini menyangkut oknum purnawirawan TNI seperti mantan Komandan Kopassus Soenarko dan mantan petinggi TNI Kivlan Zen. Saat ini keduanya sudah dijadikan tersangka dan ditahan polisi.

Banyak kalangan yang mengkhawatirkan bahwa kasus tersebut tidak lagi hanya kasus hukum tapi bisa menjalar ke bidang lainnya.

Benar saja, satu hari sesudah polisi mengumumkan status hukum Soenarko, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pernyataan.

Ryamizard berkata dirinya tak yakin dengan ancaman pembunuhan terhadap Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, serta Stafsus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. Bagi Ryamizard, itu sebatas gertakan semata.

Dengan pernyataannya ini, ada kesan Menhan membela para terduga pelaku makar tersebut. 

Juga dengan pandangan ini Ryamizard jelas telah  berbeda sikap dengan para koleganya yang sama - sama berada di Pemerintahan Jokowi.

Tentu pernyataan ini membuat kita bertanya - tanya, karena sebelumnya Menkopolhukam Wiranto dan Kepala Kantor Kepresidenan Moeldoko mengumumkan ancaman dan sikap tegas pemerintah terhadap dugaan makar itu. 

Juga polisi telah menangkap para tersangka yang sudah dibayar untuk melakukan rencana pembunuhan tersebut termasuk senjata yang akan digunakan.

Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa ada persaingan tersembunyi antara Polisi dan TNI. Masing - masing punya alasan untuk membela korpsnya atas nama kesetiakawanan korsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun