Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sisi Humanis dari Unjuk Rasa 22 Mei

23 Mei 2019   10:42 Diperbarui: 23 Mei 2019   12:24 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: detik.com

Peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan mewarnai hampir semua media. Warna yang jelas dalam setiap laporan dan cerita itu adalah kekerasan.

Namun ditengah suasana ketegangan tersebut terselip peristiwa - peristiwa yang menyentuh sisi humanis kita. Sisi kemanusiaan yang membuat hati kita tersentuh.  

Sentuhan humanis itu menyangkut akan arti tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh penjaga keamanan, Polisi dan TNI kita.

Ada beberapa photo yang beredar, merepresentasikan hal itu. Namun ada satu photo yang menjadi viral.

Foto itu dijepret oleh fotografer Mas Agung Wilis Yudha Baskoro. Foto ini mengungkap sisi-sisi lain demonstrasi di Jakarta yang diwarnai kekerasan dan menyebabkan enam orang meninggal dunia.

"Bawaslu sedang ramai. Sementara itu rasa lelah dan rindu rumah memang benar adanya," kata Mas Agung melalui Instagramnya.

664xauto-viral-bikin-terenyuh-foto-polisi-video-call-dengan-anaknya-1905222-5ce60e41733c4353fb4b3d32.jpg
664xauto-viral-bikin-terenyuh-foto-polisi-video-call-dengan-anaknya-1905222-5ce60e41733c4353fb4b3d32.jpg

Sumber gambar: dream.com

Entah apa yang dibicarakan oleh bapak dan anaknya ini. Namun pasti keduanya saling rindu sekaligus cemas dengan situasi yang sedang terjadi.

Juga terlihat betapa tugas ini menguras tenaga mereka sehingga hanya bisa beristirahat dalam situasi apa adanya.

011493500-1558496000-potret-polisi-istirahat-usai-demo-5ce612726b07c57e8c149682.jpg
011493500-1558496000-potret-polisi-istirahat-usai-demo-5ce612726b07c57e8c149682.jpg

Sumber gambar: liputan6.com

Rasa empati pada peristiwa ini untuk penulis semakin terasa karena ada seorang ponakan, seorang polisi, yang langsung terlibat dalam pengamanan unjuk rasa itu. 

Setiap ada peristiwa yang heboh terjadi di pemberitaan dan televisi, penulis senantiasa coba bertanya langsung keadaan sang ponakan di lapangan. Hal ini sungguh membuat setiap peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan ini sungguh menjadi sangat personal.

Sisi lain yang juga sangat menyentuh adalah tanggung jawab para pasukan orange DKI Jakarta yang dengan tekun membersihkan puing-puing setelah terjadi kerusuhan. Pastilah akibat peristiwa ini tugas mereka menjadi lebih berat dan berlipat ganda.

Sumber gambar: kumparan.com
Sumber gambar: kumparan.com

Usaha membersihkan puing ini tentu lebih berat, yang terkadang mungkin masih harus menghirup bekas gas air mata yang menyesakkan dan memedihkan mata sehingga mereka harus menggunakan masker tapal gigi untuk mengurangi dampak itu.

s8okgkfhcductikvnwa6-5ce613e895760e21f5559de2.png
s8okgkfhcductikvnwa6-5ce613e895760e21f5559de2.png

Sumber gambar: kumparan.com

Mungkin ada yang merasa, hal ini semua adalah hal yang biasa, "toh semua itu adalah tugas mereka". 

Ya benar, itu adalah tugas mereka, namun tetap kita bisa melihat bahwa tugas yang mereka jalankan dengan penuh tanggung jawab itu adalah sesuatu yang istimewa. 

Apalagi jika kita bandingkan dengan sikap para elit politik dan para perusuh yang memang sejak semula justru mau berbuat hal yang mencederai dan merusak demi ambisi kekuasaan dan kepentingan keegoisan mereka semata.

Dalam hal ini, para petugas keamanan dan kebersihan ini, walau sering dianggap sebelah mata, kenyataannya mereka jauh lebih mulia dari para perusuh dan politikus busuk itu.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun