Situasi nampaknya semakin panas. Ada kesan masing-masing kubu sudah bersikeras dengan sikap dan pendiriannya.
Rencana demo turun ke jalan dan penggalangan masa nampaknya semakin gencar. Pihak keamanan pun sudah bersiap-siap. Bantuan personel keamanan dari pelbagai daerah pun berdatangan ke Jakarta.
Ini sungguh situasi yang tidak kita harapkan. Sebenarnya ada satu solusi paling efektif untuk meredakan ketegangan ini: Jokowi dan Prabowo bertemu.
Dengan bertemunya kedua tokoh sentral ini maka sudah pasti akan mendinginkan suasana. Meskipun dalam pertemuan itu tidak dibicarakan apakah masing - masing kubu menerima kemenangan atau kekalahan.
Dengan bertemu saja, maka secara psikologis akan menyebabkan kedua massa pendukung melihat bahwa keduanya tidak punya konflik pribadi. Dengan ini berarti konflik horizontal bisa dihindarkan.
Apakah hal ini mungkin terjadi? Sangat mungkin, apalagi jika Jokowi mengambil inisiatif.Â
Sebenarnya, sebelumnya sudah ada inisiatif Jokowi untuk bertemu dengan Prabowo. Hanya saja waktu itu dia .masih menggunakan perantara Luhut Panjaitan. Nampaknya rencana pertemuan itu menemui jalan buntu. Prabowo masih enggan untuk menemui utusan Jokowi itu.
Sesungguhnya sudah ada usul dan sekaligus kode dari Sandiaga Uno yang mengatakan, ada baiknya Jokowi langsung bertemu dengan Prabowo tanpa perantara. Entah mengapa Jokowi tidak menyambut usul tersebut. Nampaknya karena bertemu langsung dengan Prabowo gagal, Jokowi memilih jalan memutar.Â
Dia kemudian menemui para tokoh koalisi Prabowo. Pertama dia bertemu ketua PAN Zukifli Hasan. Kemudian Jokowi mengundang AHY dari Partai Demokrat.
Strategi "makan bubur panas" ini nampaknya cukup berhasil. Terlihat ikatan koalisi Prabowo dengan kedua partai itu melemah.Â