Pernyataan itu seperti: menunggu dan mengawal hasil Pemilu, percaya pada lembaga KPU, menolak untuk hadir pada saat acara Ijtima Ulama yang merekomendasikan untuk mendiskualifikasi Jokowi karena tuduhan kecurangan.
Sandi juga nampaknya mulai mencari perahu yang bisa mengantarkan nya ke kursi kepresidenan 2024. Walau terkesan masih disembunyikan, namun pernyataan petinggi PAN bahwa Sandi akan merapat tentu bukan hanya isapan jempol belaka.Â
Pastilah pembicaraan PAN dengan Jokowi setelah isu merapatnya Sandi ke partai ini bukanlah suatu hal kebetulan. Karena apabila PAN merapat ke kubu Jokowi, otomatis Sandi bisa ikut serta sebagai calon kuat menteri di kabinet pemerintahan.
Jika Sandi yang saat ini  nampaknya masih memelihara hubungan baik dengan Prabowo dan koalisi, ini juga adalah bagian dari strateginya. Dengan sikap ini Sandiaga Uno mau menunjukkan bahwa dia punya etika politik yang baik, tidak mudah berkhianat.Â
Gambaran politikus seperti ini sangat dia perlukan untuk membangun koalisi politiknya di kemudian hari.Â
Untuk AHY, nampaknya gerakan bidak caturnya lebih cepat satu langkah. Hal ini dimungkinkan karena AHY memang punya platform politik yang lebih siap dibandingkan Sandi. Partai pendukungnya juga sudah jelas, Partai Demokrat.
Pertemuan silaturahminya dengan Jokowi adalah langkah besar yang saat ini belum bisa dilakukan oleh Sandi. Karena dengan pertemuan itu, tinggal satu langkah lagi maka AHY sudah berada di pemerintahan Jokowi.
Namun, hal itu bukan berarti Sandi pasti kalah dalam persaingan ini. Dia masih punya langkah kuda yang sudah terbukti bisa mengubah keadaan secara drastis yaitu kekayaan dan uang yang dia miliki. Politik memang butuh biaya.
Sebagai pengusaha nampaknya Sandi punya perhitungan bahwa setiap keuntungan memang punya harga tersendiri. Dan dia tidak ragu untuk membayar tuntas biaya itu.
Ya, kita lihat saja siapa diantara keduanya yang memang bisa menjadi bagian dari kabinet Jokowi. Suatu posisi yang bisa lebih mudah untuk mencapai ambisi mereka menjadi Presiden di 2024 nanti.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H