Sumber gambar: detik.com
Dari masa kampanye, kubu Prabowo selalu membanggakan hasil survei internal untuk menandingi hasil survei lembaga - lembaga survei independen.Â
Kalau dari semula lembaga - lembaga survei independen menempatkan Jokowi sebagai pemenang, maka hasil survei internal kubu Prabowo Subianto berbeda.Â
Dengan nada optimis, di awal hasil survei internal kubu capres 02 ini mengatakan hasil elektabilitas Prabowo merangkak naik, dan pada saat waktu pencoblosan Prabowo mengklaim akan menang 63 %.Â
Setelah pencoblosan, semua lembaga survei menempatkan hasil survei Quick Count mereka bahwa Jokowi yang menang, kembali Prabowo menyangkal itu dengan mengklaim kemenangan berdasarkan hasil Quick Count internal mereka.Â
Bahkan angkanya berubah - ubah cepat, kalau siang hari dikatakan sekitar 52 % dan menjelang malam menjadi 62%.
Mau tak mau kita jadi bertanya - tanya, siapa yang telah melakukan survei internal tersebut? Bagaimana metodenya dan siapa yang bertanggung jawab dalam survei internal itu? Ini sungguh misterius.
Pertanyaan tersebut muncul karena belum pernah diadakan pengumuman resmi dari lembaga survei internal kubu Prabowo itu seperti halnya yang dilakukan oleh lembaga survei resmi.
Ketika ditanya pada Erwin Aksa, yang bertanggung jawab terhadap penghitungan rekapitulasi suara C1 kubu Prabowo, dia sendiri tidak tahu dari mana sumber data yang telah dipakai Prabowo Subianto untuk mengklaim kemenangan nya.Â
Bahkan ketika diminta hasil rekapitulasi yang telah dia dapat, Erwin Aksa belum berani mengungkapkannya karena masih dalam proses verifikasi.