Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Surat Tercoblos di Malaysia, Indikasi Konspirasi?

11 April 2019   18:35 Diperbarui: 11 April 2019   18:44 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin dekat hari pencoblosan suasana semakin panas. Saling klaim menang dalam survei bagai manambah bahan bakar. 

Nampaknya jadwal pencoblosan yang lebih dahulu di luar negeri sudah menjadi ajang hoax dan kontroversi. 

Setelah berseliweran hasil pencoblosan yang memang adalah produk hoax, karena walaupun jadwal pencoblosan memang lebih dulu, tapi penghitungan tetap dilakukan setelah tanggal 17 April.

Belum reda hoax hasil pencoblosan itu, tiba - tiba heboh surat suara yang sudah dicoblos di wilayah Selangor, Malaysia. 

Hal ini tambah heboh karena yang menemukan "kebetulan" pendukung Prabowo, dan yang tercoblos "kebetulan" adalah gambar Capres 01 dan partai yang dicoblos adalah "kebetulan" partai Nasdem yang menjadi koalisi Jokowi.

Jika sudah banyak "kebetulan" seperti ini maka mau tak mau kita menaruh curiga apakah ini bukan bentuk "konspirasi"?

Tentu ada alasan untuk mengarah pada kecurigaan ini, karena nampaknya hal ini sejalan dengan skenario pelemahan dan delegitimasi KPU dengan peristiwa hoax dan fitnah yang sudah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Usaha Menggagalkan Pemilu Menghantui Kita.

Dengan melihat ini semua maka patut diduga sutradara yang samalah yang sedang beraksi juga dengan kasus di Malaysia ini. 

Memang sudah terbukti bahwa ada kertas suara yang sudah tercoblos di Malaysia, itu bukan hoax. 

Namun pertanyaannya nya adalah siapa yang melakukannya? Kalau ribuan kertas tercoblos, pastilah bukan kerja satu dua orang. Ini suatu kerja terorganisir dan rapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun