Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Selamat! Indonesia Punya Platform Digital Decacorn Pertama

5 April 2019   20:25 Diperbarui: 5 April 2019   20:42 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber gambar: liputan6.com

Rasanya baru kemarin kita dihebohkan oleh istilah Unicorn karena debat Capres. Sekarang ini kita sudah punya bisnis 'online - online' Decacorn. Perusahaan yang masuk dalam peringkat bisnis raksasa itu adalah Go-Jek.

Apa itu Decacorn? 

Dekakorn (decacorn) adalah sebutan untuk perusahaan yang nilainya lebih dari $10 miliar.  Jadi dengan dapat kategori Decacorn, berarti, nilai Go-Jek sudah lebih dari $ 10 milyar. 

Menurut laporan lembaga riset CB Insights dalam The Global Unicorn Club, valuasi Go-Jek sudah tembus 10 miliar dollar AS (Rp 141 triliun) dan menduduki peringkat ke-19 secara global.

Tentu sebagai bangsa kita bangga bahwa startup buatan anak bangsa itu bisa mencapai level sukses sebesar itu.  Ini membuktikan bahwa negara kita tidak kalah dengan negara lain. Anak bangsa kita tidak bisa diremehkan.

Tentu jika kita ingin tetap maju dan bahkan memimpin di bisnis ini, banyak hal yang perlu kita siapkan dan benahi. Tentu yang pertama adalah infrastruktur. Bisnis jenis ini membutuhkan infrastruktur dan teknologi tertentu seperti fasilitas internet dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis online dan digital.

Selain infrastruktur tentu saja Sumber Daya Manusia nya juga harus disiapkan. Hal itu menyangkut pendidikan formal dan informal yang khusus menyiapkan orang - orang yang terlatih dan terampil supaya bisnis ini bisa berkembang.

Tentu jangan dilupakan juga peraturan dan undang - undang yang menjamin bahwa bisnis ini bisa berkembang. Karena jika payung hukum tidak disiapkan, hampir mustahil bisnis jenis ini akan sukses seperti yang kita harapkan.

Kasus bertele -telenya proses hukum yang terjadi pada transportasi online membuktikan bahwa hukum dan peraturan yang tidak kondusif sungguh bisa menghambat bisnis berbasis online ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun