sumber: detik.com
AHY yang sudah ditunjuk SBY untuk memimpin strategi pemenangan Partai Demokrat nampaknya langsung bergerak untuk menjalankan strategi nya.Â
Tanpa buang waktu dia langsung melakukan gebrakan dengan menyampaikan pidato politik nya. Tema yang dipilih nya pun nampak nya sengaja dipersiapkan supaya menarik perhatian, "Rekomendasi Partai Demokrat  Kepada Presiden Indonesia Mendatang".
Pemilihan tema politik ini cukup cerdas, karena pasti didengar oleh semua pihak. Sebab kedua pihak memang ingin menjadi Presiden mendatang.
Tulisan ini tidak mau membahas isi pidato, karena menurut penulis isinya tidak ada yang baru, hanya kumpulan seruan yang sudah pernah diungkapkan oleh SBY sebelumnya.
Yang menarik justru tujuan pidato itu dibiarkan terbuka. AHY sengaja tidak menyatakan nama, kepada capres mana dia menitipkan pesan.
Sebenarnya ini kembali menegaskan sikap Demokrat yang sejak semula sebenarnya memilih untuk tidak memihak. Memang pada akhirnya mereka memilih untuk mendukung Capres 02. Namun pilihan ini nampaknya tidak sepenuh hati. Hal itu ditunjukkan dengan membiarkan kader - kader PD di daerah tertentu untuk mendukung sang petahana.
Nampaknya bagi Partai Demokrat, pilpres kali ini hanya sebagai ajang pemanasan, karena Pilpres berikut lah yang jadi arena persaingan sebenarnya. Di mana sang jagoan mereka AHY lebih siap dan matang.
Seperti telah diprediksi, pidato yang ditujukan kepada Capres yang tanpa nama itu menimbulkan multi tafsir. Masing - masing pihak pun lalu meng-klaim Capres merekalah yang dititipi pesan.Â
Dengan demikian sebenarnya, tujuan pidato  ini cukup berhasil, karena mendapat audience yang banyak dari kedua belah pihak.Â
Juga ini merupakan "tes air", rupanya Demokrat masih di dengar di jagad politik Indonesia. Dan sudah pasti, lewat pidato politik nya ini AHY telah coba membuktikan dirinya patut diperhitungkan pada perhelatan Pilpres mendatang.***MG