Bukan hanya itu, sekolah ini juga menerima siswa berkebutuhan khusus dari semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP dan SMA. Anak - anak berkebutuhan khusus sama - sama belajar satu ruang dengan anak - anak di program reguler. Jadi mereka belajar bersama.
Hal ini dapat berjalan dengan baik dan mereka belajar bersama-sama di dalam kelas tanpa mengganggu satu sama lain. Pihak sekolah punya keyakinan bahwa setiap siswa adalah unik dan memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas.
Hal ini terbukti. Misalnya saja seorang murid berkemampuan khusus bernama Ryan kelas 9. Dia punya hobby membuat robot. Pada perayaan ulang tahun Madania yang lalu, pada pameran Personal Project, dia membuat Electrical Autonomous Mobil. Mobil otomatis rancangannya itu bisa bergerak sendiri mengikuti garis yang telah ditentukan. Proyek nya itu terdapat di bawah ini:
Putra saya sendiri yang sekelas dengan Ryan, mempunyai Personal Project dengan tema  Animation as a Campaign Tool. Produk hasil karyanya seperti di bawah ini:
Selain Inklusifitas seperti di atas, yang sangat istimewa inklusifitas itu juga diterapkan dalam hal keyakinan. Sekolah Madania, walau dikelola oleh yayasan Islam tapi pihak sekolah menyediakan guru agama untuk semua agama yang dianut boleh murid mereka.Â
Saat ini, sesuai dengan agama murid, ada pelajaran agama: Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Saksi Jehova.Â
Jadi pada saat pelajaran agama, masing - masing murid pergi ke ruangan pelajaran agama sesuai dengan keyakinan yang mereka anut.
Pendidikan Komprehensif, Bukan Hanya Intelektualitas
Di sekolah ini tidak ada istilah juara kelas. Semua anak adalah juara. Setiap anak adalah juara dengan bakat dan talenta yang dianugerahkan kepadanya. Jadi anak tidak diukur hanya dari nilai angka ujiannya saja.Â