Mohon tunggu...
MARITZA MUTIARA ANNABILA
MARITZA MUTIARA ANNABILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Maritza Mutiara Annabila, saya merupakan mahasiswa semester 2 di Universitas Pakuan dengan Program Studi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menjaga Kesehatan Mental Pada Mahasiswa

10 Desember 2024   22:59 Diperbarui: 10 Desember 2024   22:59 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sampai saat ini, isu kesehatan mental sering diperbincangkan oleh banyak orang dari berbagai kalangan, salah satunya di dunia perkuliahan. Pada lingkungan kampus jika kesehatan mental mahasiswa terjaga akan membuat para mahasiswa akan lebih fokus untuk menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa yaitu belajar.

Pemahaman akan mental yang sehat tidak lepas dari pemahaman mengenai sehat dan sakit secara fisik, berbagai penelitian telah mengungkapkan adanya hubungan antara kesehatan fisik dan mental individu dimana pada individu dengan keluhan medis menunjukkan adanya masalah psikis hingga taraf gangguan mental dan sebaliknya individu dengan gangguan mental juga menunjukkan adanya gangguan fungsi fisiknya

Menurut Celestinus Eigya Munthe selaku Direktur Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan, terjadi peningkatan gangguan kesehatan mental saat pandemi terjadi di tahun 2020, seperti 6,8% meningkatnya penderita gangguan kecemasan dan 8,5% mengalami depresi. Kemudian, Kementerian Kesehatan RI juga mencatat bahwa lebih dari 1.000 orang melakukan percobaan bunuh diri. Munculnya gangguan kesehatan jiwa ini berawal dari burnout yang berkepanjangan.

Dalam dunia perkuliahan kesehatan mental ini dipicu dari beberapa tekanan, misalnya dari tekanan akademis karena terlalu banyak tugas dan teori yang harus dikerjakan dan dipelajari, pergaulan lingkungan, genetika, karena jauh dari pengawasan orang tua, dsb.

Stigma terkait kesehatan mental dapat berdampak serius pada kesejahteraan mahasiswa. Mahasiswa yang menderita masalah mental sering kali merasa terisolasi dan khawatir akan penilaian negatif dari lingkungan sekitar. Kondisi ini dapat memperburuk gejala yang mereka alami dan mengurangi kualitas hidup serta kinerja akademis mereka. Ketakutan untuk dihakimi atau dijauhi membuat mereka menunda atau bahkan menghindari mencari bantuan profesional, yang pada gilirannya dapat memperparah kondisi mereka.

Tanda-tanda mahasiswa mengalami gangguan kesehatan mental 

  • Perubahan perilaku ndan kebiasaan : Kurangnya motivasi atau semangat untuk menjalani aktivitas akademik, menarik diri dari teman atau menghindari kegiatan sosial yang biasanya ia nikmati.
  • Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebih : kekhawatiran tentang tugas yang membuat mereka merasa tertekan dan takut.
  • Gejala depresi : Mengalami perasaan putus asa, kesulitan berkonsentrasi.
  • Pemikiran atau perilaku suicidial : ingin mengakhiri hidup, kehilangan rasa takut akan kejadian yang fatal.

Cara mengelola kesehatan mental yang terganggu dari diri sendiri

Menurut seorang psikolog, rasa stres dan cemas yang mengganggu dapat dipulihkan secara perlahan dengan kesadaran diri sendiri. Meskipun perasaan itu akan terus datang dan pergi, berkali-kali, akan tetapi kamu sendiri dapat menghalangi kesehatan mental yang sedang terganggu dengan aktivitas yang menyenangkan. Berikut beberapa contoh healing yang bisa kamu coba untuk relaksasi jiwa dan raga.

  • Membiasakan diri untuk hidup work life balance, yaitu menjalani kehidupan personal dan pendidikan dengan seimbang.
  • Olahraga untuk membangun kesehatan fisik dan memperbaiki mood, minimal 3 kali dalam seminggu. Cobalah untuk tersenyum saat dan setelah olahraga, ya!
  • Makan makanan yang sehat dan penuh gizi, tapi tetap lezat!
  • Luangkan waktu untuk melakukan hobi yang kamu suka. Bisa kamu coba di hari libur, atau setelah jam kuliah.
  • Menjalin komunikasi dengan keluarga, sahabat, dan orang terkasih dengan obrolan yang positif.

Selain mahasiswa mengatasi kesehatan mental dengan dirinya sendiri, Perguruan tinggi perlu meningkatkan layanan kesehatan mental dan mengembangkan program pencegahan yang efektif. Selain itu, penting untuk memperkuat jejaring sosial dan mempromosikan kepedulian terhadap kesehatan mental di lingkungan kampus .  Program-program seperti konseling, workshop manajemen stres, serta kegiatan sosial yang dapat membantu mahasiswa merasa lebih terhubung dan didukung sangatlah penting. Kolaborasi antara pihak akademik dan layanan kesehatan juga dapat menciptakan strategi yang lebih efektif untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental sangat penting untuk mengatasi stigma ini. Institusi pendidikan memiliki peran kunci dalam menyediakan program edukasi dan pelatihan untuk mahasiswa, dosen, dan staf administrasi. Program ini harus fokus pada mengenali tanda-tanda gangguan mental, memahami cara mendukung individu yang mengalaminya, dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif. 

Kesimpulan

kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan mahasiswa. Tantangan yang dihadapi selama masa studi, seperti tekanan akademik, masalah sosial, dan kecemasan masa depan, dapat berdampak besar pada kesejahteraan mental mereka. Oleh karena itu, dukungan dari keluarga, teman, dan kampus sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental mahasiswa. Pentingnya kesadaran akan tanda-tanda gangguan mental dan penyediaan layanan konseling yang mudah diakses menjadi kunci untuk mengurangi stigma dan mendorong mahasiswa untuk mencari bantuan. Dengan memperhatikan kesehatan mental, mahasiswa dapat lebih fokus, produktif, dan memiliki keseimbangan hidup yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun