Sastra memiliki daya Tarik tersendiri terutama di kalangan muda zaman sekarang. Hal tersebut membuat mereka yang tertarik dengan sastra memperdalamnya, yang membuat banyak orang mengenal sosok Nur Sutan Iskandar yang merupakan seorang sastrawan kelahiran tahun 1893.Â
Ia menciptakan beberapa karya sastra, salah satunya adalah novel cinta tanah air yang cetakan pertamanya diterbitkan oleh balai Pustaka pada tahun 1945. Saat itu masih jarang sekali diterbitkannya novel, lebih banyak adalah puisi. Namun, Nur St. Iskandar berhasil membuat sebuah novel yang menarik para pembaca.
Novel ini menceritakan tentang seorang anak muda bernama Amiruddin yang bertemu dan jatuh cinta dengan seseorang bernama Astiah atau kerap disapa Ruk. Amir berdebar-debar sejak pertama kali berpapasan mata dengan Astiah.Â
Kemudian Amir juga bertemu dengan kerabat ayahnya bernama Mas Soewondo, ia mengatakan bahwa ayah amir adalah sosok yang merubahnya dari seorang penjudi menjadi seorang yang pengabdi bangsa. Mas soewondo juga melihat ada jiwa cinta tanah air di dalam diri amir seperti ayahnya.
Dikarenakan kedekatan keluarga amir dengan keluarga Astiah, mereka dinikahkan. Namun sebelum itu terdapat sebuah konflik peperangan yang semakin memanas dan amir mendaftarkan dirinya sebagai tantara sukarela pembela tanah air dengan beberapa temannya. Sebelum berangkat, Amir dan Astiah resmi menikah. Setelahnya, mereka melaksanakan bakti mereka atas rasa cinta tanah air Amir sebagai pasukan dan Astiah sebagai juru rawat.
Dari sedikit sinopsis di atas, dapat disimpulkan bahwa Amir menunjukan rasa cinta tanah airnya dengan menjadi tantara sukarela, dan kita sebagai anak muda penerus masa depan dapat juga menunjukan cinta tanah air dengan cara yang lebih mudah dari yang di lakukan oleh amir. Ada beberapa cara yaitu :
- Â Meningkatkan rasa cinta atau suka pada tanah air
- Menggunakan produk-produk dalam negeri
- Belajar dengan giat mengenai tanah air
- Mempelajari sastra, Bahasa, adat, dan budaya tanah air.
Dan masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk menunjukan rasa cinta tanah air.
Novel ini memiliki nilai tersendiri, Nur St. Iskandar membawa cerita romansa di dalamnya. Kisah percintaan, persahabatan, dan kekeluargaan membawa cerita ini bisa sampai dan mudah di pahami oleh para pembacanya. Novel juga diceritakan bahwa seorang pecinta tanah air seperti ayah amir dapat membuat orang lain juga cinta kepada tanah air. Maka, novel ini juga akan membawa para pembacanya memahami dan juga menjadi cinta kepada tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H