Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan Thahir
Muhammad Ridwan Thahir Mohon Tunggu... -

Saya seorang Pemerhati Susastra. Senang komputer, internet, baca buku dan menulis artikel serta koleksi prangko. Suka memotret dan travelling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Damai Pagi Hari

25 November 2010   16:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:18 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunyi oh sendu
Pagi damai
Kau lahir dari damai
Damai yang damai
Biru lautku, bersama putihnya ombak
Salju di kutub terasa hangat
Bersama!
mentari yang bersinar larut.
Hari Pagi
Damai bersama embun menetes.
Luka, selalu hangat dalam rindu.
Hidup damai butiran salju
Semua hidup
Semua tumbuh
Semua damai
Dalam rindu yang syahdu.
Titik indah!
Damai didamba, dunia damai
Rindu dan kasih
adalah, adalah
Damai yang selalu hidup.

Ujung Pandang, 12 Desember 1986
by: Maritha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun