Kendal, Desa Boja (12/9)—Mahasiswa UPGRIS ikuti program KKN Tematik Covid-19 Literasi dan Numerasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Program KKN-T merupakan salah satu bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan lintas keilmuan. Dengan bimbingan Pipit Mugi Handayani, S.S., M.A Mahasiswa UPGRIS (Universitas PGRI Semarang) Marita Riski Prastya telah berhasil menyelesaikan program kerja yang telah direncanakan. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan, mulai tanggal 17 Agustus hingga 17 September di Desa Boja, Kabupaten Kendal.
Di masa pandemi, program kerja KKN-T terfokus untuk  memutuskan mata rantai COVID-19. Salah satu hal yang paling penting dalam pemutusan rantai covid adalah adanya kesadaran masyarakat dalam mematuhi regulasi yang ditetapkan seperti menaati pembatasan sosial dan fisik. Namun, masyarakat Desa Boja belum sepenuhnya mematuhi peraturan.
Program KKN-T ini dilakukan untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat Desa Boja agar tetap menjaga kesehatan tubuh dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Mahasiswa KKN-T UPGRIS melakukan edukasi tentang New Normal, Kehidupan Normal Baru dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan media poster, dan konten video yang mengandung pesan presuasif.
Sasaran edukasi ini adalah warga Dusun Gedangan RT4/RW6, Desa Boja. Selain itu dilaksanakannya sosialisasi mengenai edukasi New Normal melalui aplikasi zoom yang diikuti oleh Karang Taruna Dusun Gedangan.
Mahasiswa KKN-T juga menulis dan membagikan buku saku "Pola Hidup Bersih dan Sehat" berupa e-book (buku digital) dan buku fisik kepada masyarakat Desa Boja. Dengan maksud agar masyarakat desa Boja mau dan mampu bersinergi untuk memutus rantai COVID-19. Respon masyarakat Desa Boja sangat positif dan antusias. Pembagian buku saku ini mampu memberikan ruang bagi masyarakat Desa untuk lebih memahami dan mematuhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita harus bersinergi dengan melibatkan beberapa komunitas, kampus—melalui program KKN, dan masyarakat setempat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Untuk itu diperlukan kerjasama, saling topang dan jogo tonggo agar semua tetap sehat" ujar Soeharno, Ketua RT4/RW6 Dsn.Gedangan, Desa. Boja.
Program kerja yang dilakukan bertujuan untuk menjawab kebutuhan dan keresahan warga setempat di masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H