Mohon tunggu...
Sosbud

Makassar Terus Melaju dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah

30 Januari 2017   11:18 Diperbarui: 30 Januari 2017   11:34 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Fanpage Facebook Danny Pomanto

Masuknya makassar dalam 10 besar nominator dalam penghargaan Satya lencana karya bakti praja nugraha 2017 menjadi sebuah kabar yang membanggakan bagi masyarakat makassar. Pasalnya di tahun sebelumnya makassar masuk dalam 15 besar dan sekarang sudah berada pada 10 besar. Kemajuan ini tidak terlepas dari semangat sang walikota Danny Pomanto yang mendorong pemerintahanya untuk terus meningkatkan performanya. Keberhasilan ini di dapatkan karena makassar merupakan salah satu kota yang cakap menjalankan pemerintahan dalam kerangka otonomi daerah. Penilaian yang dilakukan langsung oleh tim evaluasi pelaksanaan pemerintah daerah ini sejatinya menjadi penting, karena ini merupakan sebuah kemajuan dari Indonesia yang terus mengembangkan prinsip-prinsip otonomi daerah. Makassar sudah menjadi contoh kota yang terus maju dan berkembang dalam hal ini.

Ada lebih dari 700 indikator penilaian. Tim mengevaluasi kinerja pemerintah di semua bidang seperti kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, ekonomi, transportasi termasuk inovasi. Berdasarkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) cenderung meningkat dari tahun 2013 (78.98%), 2014 (79.35%), dan 2015 (79.94%). "Capaian Makassar dari tahun ke tahun terus membaik. Bukan hanya pada pembangunan manusia, ada unsur lain yang menjadi cacatan penting dari pemerintahan makassar. Danny pomanto dan jajaranya mampu menekan laju inflasi yang terjadi dari tahun 2014 (8.51%), 2015 (5.18%), dan 2016 terjun ke angka (3.16%). Kemajuan demi kemajuan terus terjadi dalam kepemimpinan Danny Pomanto ini, hal ini yang kemudian pelayanan publik di makassar semakin membaik. 

Terbukti Persentase penduduk miskin juga relatif berkurang dari tahun 2013 (4.7%), 2014 (4.48%), dan 2015 (4.38%). sejak memimpin Makassar berbagai inovasi dilakukan oleh pemerintahannya. Di bidang pendidikan, wali kota berlatar akademisi itu meluncurkan 18 Perintah Revolusi Pendidikan, di bidang kesehatan ada program Makassar Home Care (Dottoro'ta), dan Makassar Telemedicine. 

Bidang lingkungan hidup, Danny mencetuskan Lorong garden (Longgar), dan Bank Sampah. Perluasan lapangan kerja juga dilakukannya dengan merekrut ratusan tenaga kerja menjadi Satgas kebersihan, drainase, Satpol PP Pariwisata, dan Brigade Balakar.  Sekali lagi, capaian yang sangat membanggakan dari sang walikota yang berdampak baik kepada seluruh masyarakat makassar.

Semangat reformasi birokrasi dalam kerangka otonomi daerah. Capaian-capaian yang mampu ditorehkan oleh makassar menjadi bukti bahwa otonomi daerah di Indonesia mampu dikembangkan oleh daerah-daerah. Makassar yang berada di timur Indonesia telah  mampu menjawab tantangan-tantangan demi tegaknya pemerintahan daerah yang berbasis otonomi daerah dengan baik. 

Hal ini bukan kebetulan, semua ini telah di rancang sedemikian rupa dan secermat mungkin oleh pemerintah kota lebih khusus sejak kehadiran Danny Pomanto yang menjadi walikota disana. Pembuktian yang dilakukan oleh makassar harus menjadi contoh dari kota-kota yang terletak jauh dari Ibu Kota Negara. Pola yang dibangun serta rancangan yang dibuat oleh pemerintah kota Mkassar harus di contoh oleh daerah-daerah lain. Karena jarak sudah terbukti tidak akan menghambat jalanya otonomi daerah di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun