Mohon tunggu...
Sosbud

Berbagi Pengalaman, Danny Pomanto Hadir di Acara Indonesia Smart City Forum

5 September 2016   16:34 Diperbarui: 5 September 2016   16:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Fanpage Resmi Danny Pomanto

Konsep Smart City yang diterapkan di kota-kota maju di seluruh dunia nampaknya sudah mulai diterapkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dengan konsep ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam beraktivitas, baik dalam bekerja maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia, kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar tengah mewujudkan smart city.

Namun, siapa sangka diantara kota-kota tersebut, perkembangan Kota Makassar mewujudkan smart city menjadi yang terdepan diantar kota lain. Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menjadi aktor utama dibalik kesuksesan Kota Daeng ini bertransformasi menjadi kota pintar. Decak kagum pun berdatangan dari dunia internasional, salah satunya dari Menteri Luar Negeri Singapura, Mohammad Maliki Bin Osman dan Mary Jane Ortega, CityNet Special Advisor, yang juga Former Mayor Philippines saat berbicara di Forum Microsoft se-Asia di Marina Bay Sands Expo beberapa waktu lalu.

Ide kreatif pria yang akrab disapa Danny ini dipercaya bisa “tertular” di kota lain di Indonesia. Ia pun diundang menjadi pembicara pada Indonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 Bandung yang dihelat selama dua hari, 2 hingga 3 September 2016 di The Trans Luxury Hotel Ballroom, Bandung. ISCF adalah forum saling berbagi solusi efektif dan best practice bagi berbagai kota dan kabupaten sehingga setiap pengguna dan pengembang aplikasi Smart City dapat bekerjasama untuk meningkatkan kualitas teknologinya.

Dalam kesempatan itu Danny menyampaikan bagaimana konsep smart city tidak hanya memakai teknologi canggih saja, namun teknologi tersebut harus sesuai dengan kearifan lokal yang bisa diterima masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa menerima program-program yang dirilis oleh Pemkot. Selain itu, Danny juga menegaskan pentingnya pelayanan masyarakat dalam penerapan smart city.

Jika dilihat dari kualitas pelayanan masyarakat, nampaknya Danny tidak omong kosong. Hal ini bisa dilihat dari program home care di Makassar, dimana masyarakat mendapat bantuan medis gratis 24 jam hanya dengan menelpon call center home care tersebut. Bagian tercanggih dari basis telemedicine ini bagaimana penanganan pasien jantung karena data medis pasien berupa rekaman EKG dikirimkan ke server yang dilanjutkan ke dokter ahli setelah itu diagnosanya akan terkirim melalui smartphone petugas medis yang berada di rumah pasien. Home Care berbasis telemedicine mampu mereduksi jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas, dan Rumah Sakit milik pemerintah kota Makassar.

Tidak hanya di sektor pelayanan kesehatan, Danny yang juga seorang arsitek ini juga berinovasi di bidang pendidikan dengan meluncurkan Makassar Student Smart Card bekerjasama dengan BNI. Kartu pintar pelajar ini mampu memonitor kehadiran siswa di sekolah, jadwal ujian, hingga jenis jajanan yang dikonsumsi oleh anak sekolah. Konsep ini sudah diterapkan di negara-negara eropa dimana sekolah bisa mengontrol kegiatan siswa-siswi agar tumbuh kembangnya dapat dipantau langsung oleh orang tua.

Inovasi dan kreatifitas seorang Danny seolah menegaskan bagi pemimpin daerah lain bahwa menjadi seorang pemimpin harus mengutamakan kepentingan masyarakat, bukan malah menjadikan rakyat sebuah alat transaksi politik yang hanya menguntungkan segelintir orang. Sudah menjadi kewajiban pemimpin melayani rakyatnya, bukan mengambil keuntungan dari rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun