Di era saat ini tentunya kita dapat mengakses segala informasi dengan mudah, terlebih dengan kecanggihan teknologi yang ada. Bahkan informasi yang berasal dari belahan dunia lain pun dalam sekejap dapat kita tangkap. Tren dan budaya asing mulai banyak dikenali terutama pada kalangan remaja di Indonesia. Tentu bila tanpa memilah informasi-informasi tersebut dengan baik, kita dapat dengan mudah terpengaruh dengan paham-paham asing yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di negara tercinta kita ini.
Pada UUD 1945 pasal 27 ayat 3 berbunyi "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara". Berbela negara tidak hanya dengan memahami konsepnya saja, namun dengan kesadaran penuh bahwa berjiwa bela negara itu sangat penting bagi kedaulatan bangsa dan negara. Mengapa?
Bela negara bertujuan untuk menguatkan rasa nasionalisme dan patriotisme warga negara Indonesia dari segala ancaman baik militer maupun non militer yang datangnya dari luar maupun dalam negeri untuk mempertahankan kedaulatan, menjaga identitas dan integritas negara Republik Indonesia. Pada era Globalisasi saat ini pengaruh paham asing dari luar seperti pengaruh westernisasi, radikalisme, dan lain-lain dapat masuk dan diterima dengan mudah melalui teknologi terutama melalui sosial media tanpa memikirkan sebab-akibat dari menerima paham itu sendiri. Hal ini yang dapat memecah belah warga negara Indonesia menjadi berbagai kubu dan tentu tidak sejalan dengan norma-norma Pancasila.
Pendidikan bela negara sangat penting bahkan sejak usia dini. Mempelajari bela negara dapat kita mulai dengan memahami nilai-nilai bela negara terlebih dahulu. Apa sajakah nilai-nilai bela negara tersebut?
Yang pertama, Cinta Terhadap Tanah Air. Kita sebagai warga negara Republik Indonesia tentu harus mencintai tanah air kita sendiri. Tanah air ini tidak lain merupakan rumah kita yang telah diperjuangkan kemerdekaannya agar kita tidak hidup dalam tindasan penjajah. Kita juga menjadi lebih waspada terhadap ancaman yang datang baik dari dalam maupun luar yang dapat merusak tanah air Indonesia. Mencintai produk dalam negeri juga dapat menjadi salah satu contoh rasa cinta terhadap tanah air.
Yang kedua, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Nilai ini dapat kita terapkan dalam tingkah laku kita sebagai warga negara Indonesia, contohnya melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara, mengenali, menghormati dan sadar akan keberagaman budaya, agama maupun adat istiadat yang ada di Negara Indonesia.
Yang ketiga, Yakin Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Indonesia sendiri sudah mengalami beberapa kali pergantian ideologi di masa lampau. Namun, sampai saat ini terbukti ideologi Pancasila lah yang sesuai dan cocok dengan keberlangsungan hidup warga negara Indonesia yang suka bergotong royong dan memiliki rasa senasib sepenanggungan.
Yang keempat, Rela Berkorban Demi Bangsa dan Negara. Kita merelakan dan bersedia mengorbankan tenaga, waktu, pikiran, hingga harta kita demi kepentingan negara. Disini kita bersedia untuk mendahulukan kepentingan umum atau negara sebelum kepentingan pribadi masing-masing.
Yang kelima, Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara. Dengan menyiapkan beberapa kemampuan awal bela negara, kita diharapkan memiliki kesiapan modal untuk ikut serta dalam berbela negara. Seperti melatih kedisiplinan, taat, dan rajin juga menjaga Kesehatan jasmani maupun rohani kita sehingga siap dalam mengikuti Bela Negara.
    Â
