Pertanian telah lama menjadi tulang punggung ekonomi bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, dalam perjuangan menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian pasar, peran perempuan dalam sektor pertanian menjadi semakin penting.
Perempuan tidak hanya menjadi tenaga kerja utama di bidang pertanian, tetapi juga memegang peranan vital dalam mempertahankan keberlanjutan lingkungan dan kelangsungan hidup keluarga petani. Meskipun begitu, kontribusi mereka sering kali terabaikan dan kurang diakui.
Salah satu peran kunci perempuan dalam pembangunan pertanian adalah sebagai pengelola rumah tangga. Mereka bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan keluarga, termasuk penyediaan pangan. Di samping itu, perempuan sering kali terlibat dalam kegiatan pertanian seperti menanam, merawat tanaman, dan memanen hasil panen.
Namun, kendati peran mereka sangat signifikan, perempuan masih sering menghadapi tantangan dalam akses terhadap sumber daya dan peluang yang sama dengan kaum pria. Mereka cenderung memiliki akses yang lebih terbatas terhadap lahan, modal, dan pelatihan pertanian. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan, pelatihan, dan teknologi pertanian guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Selain itu, perempuan juga memiliki peran penting dalam pemasaran hasil pertanian. Mereka sering kali terlibat dalam kegiatan pengolahan hasil pertanian dan penjualan produk-produk tersebut di pasar lokal maupun regional. Dengan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam rantai nilai pertanian, dapat meningkatkan pendapatan mereka serta memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya nyata untuk mengakui, memperkuat, dan mendukung peran perempuan dalam pembangunan pertanian. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, akses terhadap pendidikan dan pelatihan, serta pembangunan infrastruktur yang mendukung perempuan petani. Dengan demikian, kita dapat menciptakan sektor pertanian yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarga mereka.
Perempuan bukan hanya objek dalam pembangunan pertanian, tetapi juga subjek yang memiliki kontribusi penting dalam transformasi sektor pertanian menuju keberlanjutan. Melalui pengakuan dan pemberdayaan perempuan petani, kita dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat dalam sektor pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H