Mohon tunggu...
Mariska Dwi Permatasari
Mariska Dwi Permatasari Mohon Tunggu... -

Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh, maka kamu tersenyumlah^^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati.. Berlubang ?

8 April 2012   06:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:53 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1333865256209813571

Apakah hati bisa berlubang ? kok bisa ?

Emangnya gigi, gigi berlubang ? :D

Eit.... jangan salah hati juga bisa berlubang kawan, bukan hanya gigi saja tetapi hati juga bisa.

Why?when ?

Ketika seseorang mengucap suatu kata yang pahit, tidak enak untuk didengar, itu di peruntukan untuk kita. Nah, dari situlah timbul luka karena kata-katanya yang menyakitkan. Itu bisa membuat lubang dihati lho, kawan. Berhati-hatilah ! Sebenarnya,LUKA karena KATA-KATA itu sama buruknya dengan LUKA FISIK.

Ucap kata seringkali kita keluarkan tanpa pikir panjang, entah itu baik ataupun buruk ? apalagi jika kita sedang marah/kesal, kita seringkali berbicara yang tak sewajarnya. Misalnya: berkata kasar, mengejek kelemahannya ataupun hinaan dan cacian bisa kita ucapkan. Bahkan kekerasan fisik pun bisa terjadi pada keadaan yang memanas. Kenapa hal itu bisa terjadi kawan ?

Itu karena kita tidak mau berpikir panjang, tidak memikirkan dampak setelah ini. Seringkali kita langsung bertindak dengan seenaknya tidak memikirkan perasaan orang itu, akhirnya sering berakhir menyakitkkan. Tahukah kamu ! tentang Hadits Riwayat Tirmidzi ?

Takutlah engkau terhadap doa orang yang teraniaya karena sesungguhnya antara doa orang yang teraniaya dengan Allah tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya. ”

Hati-hati dengan perkatanmu, Ingat ! kata-kata adalah sebuah do’a. Bagaimana bila orang itu mendo’akan yang tidak baik ? Pernahkan kamu berpikir sampai ke sana ? Tentu jarang, apalagi jika masalah itu hanya salah paham belaka ? Lalu kita tidak ingin mendengar penjelasannya.Bagaimana bila orang yang kita caci itu merasa sakit hati ? dan sebenarnya dia tidak bersalah ? Coba bayangkan, renungkan !

Lalu bagaimana donk agar kita menghindari itu ?

Caranya mudah kawan, segeralah mengingat Allah dengan Membaca ta’awwudz (A’uudzu billah minasy syaithaanir rajiim) ‘Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk’. Beda lagi jika kita sedang marah lalu kita tahan ? malah sesekkan ke dada ? bener gak ? nah.. saya sarankan, “Berwudhulah“ karna Rasulullah bersabda, “Kemarahan itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api. Api hanya bisa padam dengan air,

Maka kalau kalian marah berwudhulah.”

Jaga lisanmu, jangan sampai menyayat hati saudaramu sendiri. Apalagi sampai membuahkan lubang. Karena “ Lidahmu bisa lebih tajam daripada Pedang !“

Mohon maaf bila ada kesalahan , saya Mariska Dwi Permatasari juga dalam proses pembelajaran .

Ayo.. kawan bersama-sama BELAJAR ! BELAJAR ! BELAJAR menjadi LEBIH BAIK ! Semoga bermanfaat ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun