Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saat dan Waktu Itu...

3 Maret 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:39 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_84051" align="alignleft" width="240" caption="Illustrasi: Google"][/caption] Hari demi hari kita lewati bersama. Ada tawa, ada juga tangis. Ada suka, dan ada juga duka. Semua kita lalui bersama. Berbagi rasa. Saling mengisi. Penuh dengan kerinduan. Selalu bercinta. Bercinta selalu dengan penuh cinta. Membuat hidup menjadi hidup dan indah menjadi sangat indah. Masih teringat pertama kali saya memberanikan diri untuk menyapa dirimu. Saya mengirimkan sebuah pesan singkat untukmu. Hanya pertanyaan tentang kabar dan nama. Ya, saya memberitahukan dirimu siapa saya. Masih ingat, kan, sayang?! Saya sebetulnya ragu dan malu untuk menyapa dirimu, namun saya sudah tidak kuasa untuk tidak menyapa. Ada sebuah rasa yang sudah lama saya simpan dan tidak mungkin lagi saya singkirkan. Saya ingin dekat denganmu. Dekat sekali. Lega rasanya waktu dirimu menerima dengan membalas sapaan saya. Apalagi kemudian kamu meminta saya untuk menelponmu. Lucu juga, sih! Saya yakin sekali kamu pun ada rasa terkejut dan bingung. Tidak tahu harus bagaimana, ya?! Hehehe.... "Hai!" "Hai!" "Apa kabar?" "Baik. Apa kabar?" "Baik juga. Sedang apa?" "Nggak ada. Kamu sedang apa?" "Nggak ada juga." "Nggak sibuk?" "Nggak! Saya sedang santai-santai saja." "Oh!" "Bolehkan saya menanyakan sesuatu?" "Boleh, dong! Apa?!" "Hmmm...." Kita pun kemudian bicara panjang lebar. Bercerita banyak sekali. Sejak saat itu, kita pun menjadi lebih dekat. Selalu saja saling menyapa dan saling bercerita. Aneh rasanya bila tidak menyapa ataupun disapa. Selalu ada kerinduan di dalam hati. Pikiran pun tak bisa lepas dari dirimu. Hati selalu penuh dengan dirimu. Ada saat di mana saya benar-benar tersadar bahwa ternyata memang benar sekali. Kamu adalah yang selama ini saya cari. Yang selalu saya impikan dan inginkan. Yang memang sudah sejak lama ada di dalam hati saya. Entah kapan itu ada, saya pun tidak pernah tahu. Dirimu adalah belahan jiwa saya. Jantung hati saya. Cinta saya. Kamu adalah saya. Dirimu adalah diri saya sendiri. Kamu tahu ini bahwa ini semua benar adanya. Kamu pun merasakan hal yang sama. Luar biasa, ya?! Aneh!!! Tapi, ya, bagaimana?! Sudah dari sananya begitu. Kita nikmati saja bersama. Iya, kan, sayang?! Semakin lama semakin jelas lagi semuanya. Tidak perlulah bicara soal bukti ataupun pembuktian. Rasa itu sudah cukup bagi saya. Bercinta denganmu menumbuhkan sejuta keyakinan. Saya sangat yakin bahwa saya sangat mencintai kamu. Saya juga sangat yakin kamu mencintai saya. Sepenuh hati. Sepenuh jiwa dan raga. Saya cinta kamu. Sangat cinta. Teramat sangat cinta. Banget banget banget!!! Mengenang dan mengingat saat dan waktu itu sangatlah menyenangkan. Membuat senyum selalu menghias di wajah. Selalu manis dan indah terasa. Menjadi obat yang paling ampuh dan manjur untuk terus membuat rasa cinta itu ada. Melupakan segala marah, sedih, dan luka yang pernah ada. Menjaga agar semua rasa cinta itu semakin tumbuh besar dan besar lagi. Sebuah harmonisasi bercinta. Melupakan saat dan waktu yang pernah dilalui itu akan menepis dan mengurangi rasa cinta. Apalagi bila sudah jauh dari mata. Tawaran menggoda dan menggiurkan tidak pernah tidak ada. Semuanya tergantung pada ingatan dan kejujuran dalam hati. Kenapa tanah air, bangsa, dan negara ini harus terhilang dan terhapus dari semua yang ada?! Tidakkah ada ingatan sedikit pun tentang cinta yang pernah ada?! Marilah kita semua mengenang saat dan waktu itu. Saat semua cinta itu ada. Bukalah segala yang tersimpan itu. Ambil, raih, dan rasakan. Biarkan semuanya mengalir dalam tubuh, jiwa, dan raga. Menutup luka dan membelai lembut hati kita. Menghapus segala marah, sakit, dan juga dendam. Penuhi diri dengan cinta. Semuanya akan menjadi lebih indah dan sangat indah. Ini untuk semua dan bagi semua. Cinta saya untuk semua. Selamat menikmati saat dan waktu itu!!! Salam Kompasiana, Mariska Lubis Kunjungi  artikelpaling hot!!! di Baca juga:

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun