Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mau Tapi Malu

30 Oktober 2009   03:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:29 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="294" caption="Illustrasi"][/caption] SEGAN!!! Gengsi!!! Takut dibilang terlalu agresif!!! Nanti dibilang murahan!!! Kalau ditolak, mau ditaruh di mana muka ini?! Banyak perempuan yang suka malu melangkahkan pionnya terlebih dahulu. Biarpun bidak caturnya berwarna putih, lho!!! Maksudnya, sudah diberi angin buat jalan duluan. Malah saking malunya, seringkali berujung pada kemarahan. Marah-marah nggak jelas!!! Hehehe.... Hal ini sering membuat para pria kebingungan. Sudah marah-marah nggak jelas, uring-uringan sendiri, terus nggak tahu pula mau diapain. Iya, nggak?! Malah praduga yang paling ekstrimnya adalah menganggap bahwa istrinya itu sudah tidak memiliki hasrat lagi alias dingin. Gairah seksualnya berkurang jauh atau sudah tidak bisa lagi mengimbangi keinginan suami. Jangan salah, lho!!! Perempuan juga sama dengan pria!!! Sama-sama punya keinginan seksual yang tidak kalah besarnya dengan para pria. Malah banyak yang lebih tinggi gairahnya!!! Hanya saja, suka malu-malu kucing!!! Eh, ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Emily Nagosky, PhD, lho!!! Dia seorang peneliti seks dari Universitas Indiana, Amerika Serikat yang pernah melakukan survey bareng majalah Cosmopolitan terhadap 6.000 orang pria dan wanita di seluruh penjuru dunia. Berbagai alasan mengapa perempuan segan untuk maju duluan, tetapi kalau menurut saya, sih, masalah utamanya ada di komunikasi saja. Komunikasi lagi, komunikasi lagi, ya?! Tapi memang kurangnya berkomunikasi terutama untuk masalah seks antara suami istri, memang sangat berpengaruh, kok!!! Tanpa komunikasi yang baik, mana bisa kita tahu apa yang pasangan kita inginkan? Memangnya bisa dengan telepati?! Transfer pikiran lewat gelombang?! Yah, mungkin kalau Anda sama dengan Rommy Rafael lain ceritanya. Hehehe.... Pertanyaan yang seringkali diajukan kepada saya oleh para suami: "Bagaimana, ya, caranya membuat istri saya mau minta duluan?! Saya senang banget kalau sampai dia mau!!! Kan, rasanya, gimana gitu?! Menantang dan seksi banget!!! Merasa masih diinginkan dan masih bisa memuaskan dia!!!" Jawaban yang pertama saya ucapkan adalah: "Ngobrol, dong! Kasih tahu kalau kamu suka!!! Kasih tahu kalau kamu ingin!!!" Kalau memang sulit untuk memulainya, ada, sih, beberapa cara lain yang bisa dilakukan agar istri bisa merasa nyaman melakukannya. Kenapa harus nyaman? Yah, kalau nggak nyaman, siapa yang mau?! Di mana-mana juga faktor kenyamanan itu penting buat meningkatkan rasa percaya diri. Tidak takut dan khawatir bila melakukannya. Yang paling mudah adalah dengan mengajaknya bercanda. Misalnya saja, sehabis makan makan malam. Goda istri Anda dengan sedikit godaan genit, "Perut sudah lumayan kenyang, tapi kalau ada hidangan penutup yang cantik dan seksi, kayaknya lebih oke banget, deh!". Kalau dia sudah menelan ludah, tersenyum dan tersipu-sipu... dia pasti akan berusaha untuk bisa menyiapkan hidangan yang Anda inginkan. Nah, sekarang tinggal bagaimana Anda bisa menangkap bahasa tubuhnya!!! Biasanya, perempuan memiliki "kode-kode" tersendiri saat dia menginginkannya. Kalau sudah pernah dibicarakan, tentu saja tidak sulit. Tetapi, berdasarkan pengalaman, harusnya bisa, kok, dipelajari! Ada yang sengaja menyibakkan rambutnya ke depan agar punggungnya kelihatan (maksudnya meminta agar punggungnya yang seksi itu untuk dicium!), ada juga yang mulai melendot dan bergelayutan, ada juga yang berdandan berlama-lama di depan kaca sambil mematut-matut diri walaupun tidak mau pergi ke kondangan. Macam-macam, sih!!! Coba perhatikan dan dengarkan deru nafasnya. Kalau agak berat dan sedikit tesenggal, biasanya, itu pertanda dia sedang in the mood. Berikan saja dia ciuman. Bukan ciuman manis di kening dan pipi. Ciuman yang sedikit panas, sebagai pengganti ucapan, "Yuk, kalau kamu mau!!!". Cukup sebentar saja!!! Dia pasti akan penasaran, dan mencoba untuk meneruskan ke langkah berikutnya. Hehehe.... Mengajaknya berdansa sambil mengenang masa-masa pacaran dulu juga tidak kalah eksotisnya bagi perempuan. Kalau perlu, ajak dia ke tempat-tempat di mana kalian berdua sering berpacaran. Ini akan mengingatkan kalian berdua akan indahnya hubungan cinta yang ada di antara kalian berdua. Tertawa-tawa dan bersenda gurau mengingat semua kejadian lucu dan romantis, akan sangat membangkitkan gairahnya. Tolong diingat baik-baik, ya. Tidak ada satu perempuan pun yang suka bila ada kata-kata kotor atau porno!!! Menjurus boleh-boleh saja, tapi tidak kasar!!! Senafsu-nafsunya perempuan, kalau awalnya dimulai dengan kata-kata yang seperti itu, tidak akan pernah bisa membuatnya mau melakukan semua ini. Sudah malas duluan!!! Bete!!! Merasa tidak dihargai!!! Makanya, jangan, ya!!! Tulisan ini sekedar tambahan informasi saja agar hubungan suami istri bisa menjadi lebih harmonis. Mengurangi segala rasa praduga terhadap istri dan membantu suami agar bisa lebih mengerti keinginan istri. Semoga bermanfaat!!!.(asa) Salam Kompasiana, MARISKA LUBIS. Kunjungi Kami di: www.mariskalubis.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun