[caption id="" align="alignleft" width="150" caption="MARISKA LUBIS (www.mariskalubis.com)"][/caption] Apa, ya? Isinya sperma itu… Ada genlah pastinya… ada apa lagi, ya??? Ada…, hmmm…, protein!!! Terus…, air!!! Terus…, nggak tahu, ah!!! Huahahahahha…. Di dalam sperma itu, sepuluh persennya merupakan spermatozoa yang diproduksi di dalam testis lewat proses yang disebut spermatogenesis. Spermatozoa inilah yang memiliki kepala dan ekor. Isi spermatozoa itu sendiri, terdiri atas lipid, protein seperti protamine, histone, dan juga mengandung enzim seperti dehydrogenises dan transaminases. Jumlah spermatozoa yang terdapat dalam sperma adalah 50 ribu sampai 350 ribu per mililiternya. Sementara volume sperma yang dikeluarkan setiap kali ejakulasi adalah sebanyak 3 ml. Kalikan saja, ya!!! Isi terbesar sperma, yaitu sebesar sembilan puluh persennya adalah yang disebut dengan seminal plasma. Apa itu seminal plasma? Itu adalah kombinasi cairan yang dikeluarkan dari aksesoris alat reproduksi pria seperti epididymis, seminal vesicles, prostate, vasa-deferantia, kelenjar bulbourethral dan urethral. Seminal plasma itu sendiri mengandung Citric Acid, Ascorbic Acid, Lactic Acid, Fructose, potassium Choline Phosphate, Proteases, Amino Acids, Ergothioniene, Zinc, Kalsium, Spermine, Lipids, Enzim seperti Fibrinogenase, Diastase, Acid & Alkaline Phosphatase, Glysidases, a & ß Mannosidases a & ß Glucosidases, ß Givcouridases. Banyak juga ya!!! Hehehe… Masih ada lagi, sih, yang terdapat di dalam sperma. Cuma jumlahnya sedikit banget!!! Kurang dari satu persen saja. Yaitu sel epitel, yang biasanya ikutan terlepas dari dalam organ reproduksi pria. Nah, setiap kali ejakulasi, pria mengeluarkan sperma sebanyak kurang lebih 3 ml saja. Di dalamnya terdapat 50 ribu sampai 350 ribu spermatozoa dalam setiap militernya. Kalikan saja sendiri, ya!!! Kalau dilihat jumlahnya, sih, lumayan banyak, tapi kalau ditimbang…, yah, kecil banget!!! Jadi, emang nggak salah kalau sperma itu bila dikonsumsi bisa menjadi sumber protein. Asal jangan yang mengandung penyakit dan kotoran saja. Sayangnya, kalau hanya sedikit, tidak memberi pengaruh apapun bagi kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat, ya!!! (asa) Salam Kompasiana, MARISKA LUBIS Kunjungi Kami di: SINI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H