Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gelisah Menanti Saat Bercinta

27 Februari 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43 26541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_81262" align="alignleft" width="150" caption=""Embun Basah" Illustrasi: Google"][/caption]

Duduk salah berdiri juga salah. Apalagi kalau tiduran di kamar sendirian. Semakin kacau, deh!!! Pikiran semakin melayang-layang. Perasaan pun semakin nggak karuan. Yang paling nggak tahan, sih, ya, yang satu itu!!! Sudah berontak dia!!!

Pagi itu dingin berkabut. Matahari seharusnya sudah menampakkan diri. Entah kenapa sepertinya dia sedang menggoda. Membuat diri kebingungan sendiri. Dia sedang tidak ada di sisi, sih!!! Biarpun dia sudah berjanji hanya untuk sebentar saja pergi. Dia akan segera kembali untuk bercinta dengan diri ini. Jadilah kemudian menanti dengan penuh harap.

"Sayang."

"Ya, cinta."

"Rindu."

"Rindu apa rindu?"

"Dua-duanya."

"Wow!"

"Iya, nih! Bagaimana, dong?!"

"Bercinta kita."

"Mau!"

"Yuk!"

"Hmmm...."

Itu waktu dia ada. Makanya pas dia pergi sebentar saja jadinya nggak karuan, deh! Sudah terlanjur larut dan siap siaga duluan. Hasrat sudah tidak bisa dibendung lagi. Keinginan itu terasa sangat menggoda. Tidak bisa juga untuk dihindari. Tidak mungkin juga untuk dialihkan. Benar-benar sudah tidak tahan!!!

Saya yakin hampir setiap pasangan pernah merasakan hal yang sama. Apalagi kalau masih baru, ya?! Wah, susah banget, deh, kalau harus dipisahkan. Maunya nempel terus!!! Habis mau bagaimana juga. Asyik, sih?!

Situasi seperti ini seharusnya terus dijaga. Tidak hanya saat masih baru saja.Semua ini agar keharmonisan tetap terjaga.Rasa cinta tetap tertanam. Rindu pun menjadi semakin tidak bertepi. Sungguh sangat menyedihkan bila tidak terjadi lagi. Apalagi bila tidak segera disadari. Kemungkinan untuk menjadi semakin jauh pun semakin besar. Apalagi kalau kemudian ada godaan dari yang lain. Aduuuuhhh!!! Nggak mau!!! Nggak boleh!!! Cinta banget, nih!!!

Bercinta adalah salah satu pengikat hubungan antara pasangan. Harus dilakukan dengan benar dan dengan kesungguhan. Nafsu memang harus ada. Ini sangat manusiawi. Tidak usah dipungkiri. Namun bagaimana menyatukan semua unsur yang terkait di dalamnya, itulah yang harus selalu diperhatikan. Jangan asal bercinta. Bercinta itu besar sekali pengaruhnya. Baik terhadap diri sendiri dan juga pasangan. Bila tidak dilakukan dengan benar dan tanpa kesungguhan hati, tidak akan berarti apa-apa. Hanya tubuh saja yang terpuaskan. Yang lain bagaimana?! Kalau semuanya sudah terpenuhi, kegelisahan menanti saat bercinta itu pun tidak akan pernah berhenti. Selalu ingin dan ingin selalu. Tidak akan pernah ada habisnya.

Sama juga halnya bercinta dengan tanah air tercinta. Tidak boleh asal bercinta. Harus benar-benar dilakukan dengan benar dan harus pula dengan segala kesungguhan di dalam hati. Setengah-setengah tidak akan membuat dia, mereka, dan kita semua mencapai puncak kenikmatan itu. Masa, sih, harus menunggu lebih lama lagi?! Gelisah terus menerus bisa berhaya, lho!!! Bisa membuat semuanya semakin berontak tak karuan dan juga tak menentu. Namanya juga sudah kalap!!! Apapun bisa saja terjadi, kan?!

Oh, ya! Selalu bangkitkan juga semua kenangan indah lama yang pernah terjadi di antara berdua. Entah apapun itu bentuknya. Seperti yang dilakukan oleh seorang pria tampan dan baik hati yang pernah memberikan sepucuk surat cinta untuk saya.

Dia bertanya apakah surat itu masih tersimpan. Tentu saja masih, dong!!! Siapa yang bisa melupakan surat cinta dari seseorang yang menuliskan kata "Dear Mariska" di dalam hatinya dengan sangat luar biasa indahnya. Masih terbayang dalam ingatan bagaimana seluruh jiwa dan raganya dicurahkan untuk merangkaikan kata-kata mutiara yang terurai dengan indahnya hanya untuk saya seorang. Alamak!!!

Semoga saja tulisan ini bisa membuat kita semua bisa menerima kegelisahan itu namun bisa juga menumbuhkan rasa cinta itu dan bisa terus bercinta dengan benar dan penuh kesungguhan. Saya ingin selalu ada cinta. Cinta itu tidak boleh tidak pernah ada. Harus selalu ada dan ada selalu.

Saya sangat mencintaimu, sayang!!! Amat teramat sangat!!!

Mmmmmuuuaaahhhhhhhh!!! Selalu ada sejuta mmmmuuuuaaaahhhhh untukmu, tercinta!!!

Selamat gelisah dan menantikannya selalu!!!

Salam Kompasiana,

Mariska Lubis

NB: Buat yang merasa... Psssttt...!!! Ini antara kita saja, ya!!! Terima kasih sudah memberikan cintamu itu untuk saya.

Baca juga 10 Artikel Pilihan Lainnya:

  1. Perempuan Pemerhati Mr. “P” Angkat Bicara
  2. Guling-Guling Goyang Gelinjang
  3. Mariska Lubis, Menemukan Tuhan di Buku Seks
  4. Menemukan Tuhan Lewat Seks
  5. Gila! ML Berjamaah buat Cetak Rekor Dunia
  6. Wow! Bu Bupati dan Pak Wakil Selingkuh?
  7. Duh! 62,7 % Siswi Sudah tak Perawan?
  8. Seks dan Kopi Hangat
  9. Gara-gara Ngaku Lajang di Fesbuk…
  10. Presiden SBY Nggak Laki?

Kunjungi tulisan-tulisan "zona merah" di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun