Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialog Mencari Kebenaran – Apresiasi Buah Pikir Kompasianers (4)

8 Juni 2010   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:40 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_161017" align="alignleft" width="300" caption="Illustrasi: redstick.wordpress.com"][/caption]

Dua hari yang lalu, saya mempublikasikan tulisan yang berjudul ”Apakah Kebenaran Itu Tidak Pernah Ada?!” dan saya senang sekali karena banyak sekali komentar yang masuk dengan buah pikir masing-masing yang menurut saya sangat luar biasa sekali. Oleh karena itulah, dalam kesempatan ini saya ingin mempublikasikan dialog dalam mencari kebenaran yang ada, sebagai apresiasi terhadap ini semua.Yang terus kemudian berlanjut pada Dialog Mencari Kebenaran – Apresiasi Buah Pikir Kompasianers (1).

Perlu diketahui sebelumnya, bahwa ini bukanlah hal yang baru pertama kali saya lakukan ataupun Kompasiners lain lakukan. Dulu, di Kompasiana ini sering sekali apresiasi terhadap komentar di-publish ulang dalam bentuk tulisan. Ya, ini sekalian juga mengenang betapa indahnya masa-masa itu ketika para Kompasianer bisa berdiskusi dengan bebas sesuai dengan pendapat masing-masing dalam bentuk buah pikir yang inspiratif, bermanfaat, dan menarik. Inilah yang menjadikan Kompasiana menjadi sebuah rumah yang sehat. Saya berharap sekali ini bisa terjadi lagi di Kompasiana ini, karena hanya dengan cara inilah kita semua bisa belajar dan saling belajar. Toh, berdiskusi ataupun berdebat pemikiran itu membuat kita semua menjadi lebih tahu banyak. Asal jangan SARA dan dibawa-bawa keluar dari tulisan saja, ya!!! Beda pendapat dalam tulisan bukan berarti harus berantem di luar sana, kan?! Semoga, ya?!

*****

wida nafis : @ Mbak Mariska yang budiman,

Sedikit mengkritisi masalah pembagian angka Nol (0) yang didefinisikan oleh mbak Mariska sebagai ketidak-berhinggaan.

1. Angka Nol (0) sendiri bisa didefinisikan sebagai “Ketiadaan”, “Nihil”.

2. Sesuatu yang Nihil kok bisa di jadikan argumen “keberadaan”. Justru “ketidak-berhinggaan” akibat “pembagian Nol” itu menghasilkan “Ketiadaan yang tiada berujung”.

Demikian,

WN.

Balas tanggapan

Mariska Lubis :Terima kasih atas masukannya…

1 Angka nol memang bisa didefinikan sebagai ketiadaan atau nihil… namun bila kita mempejari arti angka nol itu sendiri dalam matematika… bukan berarti itu tidak ada lho…

Bila angka nol itu tidak ada, lalu kenapa bila dibagi dengan angka nol menjadi tak terhingga?! kenapa tidak menjadi bilangan itu sendiri?! Kan kalau tidak ada berarti bisa diabaikan?!

2. Ini karena perbedaan persepsi dari angka nol itu sendiri ya… buat saya… nol itu bukan berarti tidak ada… sehingga saya tidak bisa membuat ketidakberhinggaan itu adalah merupakan sebuah ketiadaan… namun sebagai sesuatu yang ada dan tak terhingga…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun