Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Desah Dalam Di Malam Panjang

25 September 2010   17:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:58 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Malam minggu malam yang panjang. Penuh dengan gairah untuk bermain bersama yang panjang. Mendesah dalam dan panjang. Tiada henti dan tiada berakhir. Untuk apa menjadi susah di malam yang panjang ini. Lebih baik keluarkan semua gairah dan hasrat itu dalam bentuk kreatifitas yang lebih berarti dan bermanfaat.

Banyak yang bingung saat malam minggu tiba, apalagi mereka yang sendirian dan belum memliki pasangan. Lalu kemudian sibuk ke sana ke mari mencari cinta dan juga seks untuk bisa melampiaskan segala rasa yang ada itu. Tidak sadar bahwa semua yang dilakukan itu bisa menjerumuskan bila tidak dibarengi dengan kesiapan mental dan kemampuan untuk bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya.

“Sayang.”

Cinta.”

“Benarkah cinta?!”

“Benarkah sayang?!”

“Kenapa cinta?!”

“Untuk apa sayang?!”

“Untuk apa ada cinta?!”

“Kenapa harus ada sayang?!”

Bukankah itu yang terus saja bolak-balik dipertanyakan?! Bagaimana juga dengan fantasi atas sebuah malam panjang yang penuh dengan desah dalam dan panjang?!

Lampu sudah tak menyala dan digantikan lilin beraroma lavender yang menggairahkan. Tebaran kelopak mawar memenuhi tempat peraduan. Sepasang kekasih gelisah dalam basah. Alunan lagu mendayu nan romantis pun menggugah hasrat. Mengundang birahi untuk bercumbu dan menikmati malam panjang. Mendesah bersama dalaaaam dan panjaaaangggg. “Sayang.” “Cinta.” “Dirimu….” “Hmmm…..” “Pejamkan mata, biar kukecup keningmu.” Dalam hati sambil berharap, “Aku ingin mencium seluruh tubuhmu, sayang!” “Hmmm….” Dalam hati sambil berharap, “Jangan cuma kening, ya!” Mata saling menatap penuh arti. Tak kuasa mereka menahan apa yang ada dalam diri.

Bagaimana kelanjutannya?! Yuk, follow @art140k di twitter dan dan sambung terus ceritanya dengan kode #DESAHISTANA. Caranya?! Ikuti petunjuknya di sini. Ada juga kisah #RANJANGISTANA (di sini),

#ISTANACINTA (di sini), dan #PERKUTUTISTANA (di sini).

Saya ingin mengajak semua untuk tidak menjadi resah di malam yang panjang ini dengan bisa melalakukansesuatu bersama tanpa harus ada susah ataupun gelisah. Bersama kita bisa menghasilkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga untuk semua.

Yuk, kita habiskan malam panjang ini benar-benar panjang. Benar-benar mendesah dalam dan panjang bersama-sama.

Selamat bercinta dan mendesah, ya!!! Hehehe….

Salam Kompasiana,

Mariska Lubis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun