Kecil bukanlah kecil bila besar pun hanyalah kerdil. Tak menyala bukanlah tak menerangi bila terang pun hanyalah kegelapan. Harum bukanlah keharuman bila keharuman itu hanyalah nilai yang semu. Apa yang lebih dibutuhkan oleh kehidupan ini?!
Betapa indahnya melati putih yang semerbak harum di tepian taman meskipun di ujung taman yang sepi. Kedamaian dan kebahagiaan yang dimilikinya tak terjangkau oleh mereka yang memang tak pernah mau merasakan cinta yang sesungguhnya. Ketulusan atas semua yang telah diberikannya akan selalu memberikan arti dan manfaat tersendiri bagi kehidupan ini. Semoga semua ini akan senantiasa selalu abadi selamanya.
Salam Kompasiana,
Mariska Lubis
NB: Tulisan ini terinspirasi oleh seorang wanita perkasa yang penuh dengan kelembutan. Di usianya yang sudah sangat senja tetap terus selalu berusaha keras memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negaranya. Meskipun harus hidup sendiri di dalam sepi namun semangatnya tak pernah padam untuk berbagi dan memberikan banyak manfaat. Beliau memang "seorang pujaan hati yang bersih dan suci" yang patut untuk selalu dihormati dan dikenang sepanjang masa.
"Ibu, terimalah ini semua sebagai ucapan terima kasih saya atas semua yang telah ibu berikan kepada saya dan kepada bangsa dan negara ini. Semua nasehatmu tidak akan pernah saya lupakan. Ibu sungguh sangat berarti bagi saya Lagu untukmu memang darinya, tetapi juga merupakan syair yang menjadi ungkapan rasa kami semua yang memang sungguh sangat mengagumimu. Selalu ada cinta untukmu, ibu!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H