Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melati Putih Harum Semerbak di Tepian Taman yang Sepi

1 Juli 2010   23:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:09 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kecil bukanlah kecil bila besar pun hanyalah kerdil. Tak menyala bukanlah tak menerangi bila terang pun hanyalah kegelapan. Harum bukanlah keharuman bila keharuman itu hanyalah nilai yang semu. Apa yang lebih dibutuhkan oleh kehidupan ini?!

Betapa indahnya melati putih yang semerbak harum di tepian taman meskipun di ujung taman yang sepi. Kedamaian dan kebahagiaan yang dimilikinya tak terjangkau oleh mereka yang memang tak pernah mau merasakan cinta yang sesungguhnya. Ketulusan atas semua yang telah diberikannya akan selalu memberikan arti dan manfaat tersendiri bagi kehidupan ini. Semoga semua ini akan senantiasa selalu abadi selamanya.

Salam Kompasiana,

Mariska Lubis

NB: Tulisan ini terinspirasi oleh seorang wanita perkasa yang penuh dengan kelembutan. Di usianya yang sudah sangat senja tetap terus selalu berusaha keras memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negaranya. Meskipun harus hidup sendiri di dalam sepi namun semangatnya tak pernah padam untuk berbagi dan memberikan banyak manfaat. Beliau memang "seorang pujaan hati yang bersih dan suci" yang patut untuk selalu dihormati dan dikenang sepanjang masa.

"Ibu, terimalah ini semua sebagai ucapan terima kasih saya atas semua yang telah ibu berikan kepada saya dan kepada bangsa dan negara ini. Semua nasehatmu tidak akan pernah saya lupakan. Ibu sungguh sangat berarti bagi saya Lagu untukmu memang darinya, tetapi juga merupakan syair yang menjadi ungkapan rasa kami semua yang memang sungguh sangat mengagumimu. Selalu ada cinta untukmu, ibu!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun