Mohon tunggu...
Healthy

Perubahan Perilaku Dokter di Era BPJS

31 Mei 2015   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PERUBAHAN PERILAKU DOKTER DI ERA BPJS
Saya adalah seorang dokter umum, yang bekerja sebagai dokter jaga di sebuah rumah sakit swasta di Jawa Barat. Sudah bekerja selama 4 tahun di rumah sakit tersebut. Uraian tugas dokter jaga disana adalah memeriksa setiap pasien yang dirawat, meskipun dokter penanggungjawab pasien nya adalah seorang dokter spesialis, karena harus memberikan laporan perkembangan pasien, memastikan semua pasien memahami penjelasan yang diberikan oleh dokter spesialis (kalau pasien belum memahami, maka dokter jaga harus memberikan penjelasan ulang dan ulang), baik penjelasan tentang penyakit, penjelasan tentang rencana pemeriksaan laboratorium atau radiologi, dan penjelasan tentang obat-obat yang diberikan kepada pasien. Dokter jaga menangani kondisi kedaruratan pasien.

Dokter jaga juga menjadi kepala tim perawatan pasien pada saat jam tugasnya, karena perawat-perawat yang bekerja di rumah sakit tersebut masih butuh tuntunan pada saat menjalankan tugas keperawatannya. Selain tugas-tugas medis tersebut, masih ada tugas tambahan yaitu menangani komplain pasien, yang walaupun bukan memberikan solusi, hanya sekedar mengalihkannya ke pihak manegerial, tetapi tetap ‘kena semprot’ dari keluarga pasien.

Walaupun pekerjaannya banyak, saya dan teman sejawat dokter jaga lainnya senang-senang saja mengerjakannya. Kerjasama dengan tim keperawatan juga terjalin manis. Pelayanan yang kami berikan membuahkan hasil cukup baik, banyak pasien yang cukup dekat dengan dokter jaga nya.

Masalah muncul sejak awal tahun 2015. Sebagai rumah sakit kecil, yang mana banyak sistem yang dilakukan dengan uji coba, termasuk kerjasama dengan BPJS. Selama 1 tahun bekerjasama dengan BPJS, bagian keuangan melakukan evaluasi. Setelah dievaluasi, hasilnya adalah ‘manuver-manuver’ di berbagai bidang, termasuk bidang pelayanan medis.

Salah satu ‘manuver’ yang harus dilakukan adalah penghematan gaji. Bagian keuangan mengurangi honor dokter jaga sampai 30 %. Dengan mengatasnamakan efisiensi, keputusan direktur pun dibuat. Sebagai seorang karyawan yang setia, saya yang bertugas sebagai dokter jaga tidak punya pilihan, selain mengikuti keputusan direktur.

Sebagai pelaksana pelayanan sulit sekali memberikan kualitas pelayanan sama seperti sebelumnya, karena honor nya sudah berkurang 30%. Saya mulai malas menengok pasien BPJS, hanya yang penting-penting saja. Saya mulai kesal kalau keluarga pasien BPJS bertanya lebih dari 1 kali. Hanya penanganan kedaruratan yang tidak pernah berkurang (untuk yang satu ini, saya masih punya nurani).

Di era BPJS terjadi perubahan perilaku pada diri saya. Tentu bukan perubahan perilaku seperti yang terjadi pada saya yang diharapkan oleh petinggi-petinggi pelayanan kesehatan di negeri ini. Semoga hal ini hanya terjadi pada diri saya, tidak terjadi pada dokter-dokter lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun